-->








Memahami Kembali Religiophobia Tere Liye

31 Maret, 2016, 21.15 WIB Last Updated 2016-03-31T14:15:29Z
“Religiophobia merupakan ketakutan, kecemasan yang mengada-ada dan tidak berdasar, kepada agama, pemeluk agama dan atau organisasi agama. Mengaku masih beragama, tapi menolak bagian-bagian dalam agamanya yang tidak dia suka, bergegas mengambil bagian jika dia cocok.”  Istilah ini pertama kali saya temukan di page Tere Liye seorang novelis yang terkenal didunia sastra.

Mungkin kita pernah mendengarkan istilah “pemimpin kafir lebih baik daripada pemimpin muslim tapi korup.” Hal ini tentu masuk dalam kategori ini, mereka menjelek-jelekkan tokoh Islam, yang ini ngomong doang dan yang korup serta yang itu tidak mencerminkan keagamaannya dan seterusnya, yang intinya tokoh Islam, dan atau organisasi Islam itu jelek.

Supaya lebih simpel dipahami lagi saya ambil contoh baru-baru ini. kalau anda sering membaca media pasti kenal dengan isu Ahok, Yusril, Sandiaga Uno dan lain-lain. Ketika bicarakan Yusril mungkin sebagian kita langsung mengatakan “itu pengacara yang membela para korup, padahal buktinya tidak ada. Kalau ada pun statusnya pun masih “terduga”, namun buru-buru dibully. Mencari kesalahan yang tidak wajar sebut saja dia memamerkan istrinya tanpa jilbab. Padahal itu biasa-biasa saja, namun karena dia membawa syariat Islam langsung bullying bertubi-tubi datang.

Ketika kita bahas Sandiaga Uno, ini juga sering dituduh sebagai mafia elit ada dibelakangnya. Dan masih banyak lagi yang phobia terhadap tokoh politik Islam. Namun ketika anda mendengar nama Ahok dia langsung bilang keren karena berani mencaci maki rakyat bisa lihat video berikut. Walaupun masih demikian sang Ahok masih mendapatkan pujaannya dari orang-orang yang phobia tadi. Mengaku beragama Islam tapi membuang tapi membuang bagian-bagian yang dia tidak suka dalam Islam itu.

Kepada bang Tere Liye terima kasih atas istilah Religiophobia, karena istilah simpel untuk diingat. Jika hal ini tidak terjadi maka prediksi Rasulullah saw. yang menyatakan umatku bagaikan buih di lautan pada akhir jaman. Dan kini telah terbukti.

Religiophobia yang terjadi dalam nabi kita Muhammad saw. telah memprediksikan semuanya. Dan ini sebagai mukjizat nubuat Rasulullah saw. kepada umatnya yang hidup diakhir zaman. Semoga kita segera tersadarkan bahwa kita sekarang berada dipenghujungan umur dunia. Kita membela atau tidak Islam pasti akan menang dan jaya karena hal ini telah jelas dalilnya telah terbukti kejadiannya.

Dengan demikian tersentuh hati kita untuk tidak mengatakan “pemimpin kafir lebih baik daripada pemimpin muslim tapi korup.” Karena hal ini bisa Religiophobia, yang seolah-olah semua pemimpin muslim adalah korup yang mengharuskan untuk memilih pemimpin kafir. Dan hal ini bisa juga berakibat fatal, para akwat akan mengatakan suami kafir lebih baik dari pada suami muslim tidak setia dan seterusnya. Hal ini juga berlaku pada hal aqidah lain-lainnya.



Oleh: Amriadi Al Masjidiy, Pemerhati isu-isu media.
Komentar

Tampilkan

Terkini