-->








Peneliti: Langkah Yusril Terkesan Direkayasa dan Tak Tulus

30 April, 2016, 18.10 WIB Last Updated 2016-04-30T11:10:23Z
IST
JAKARTA - Peneliti Para Syndicate Institute, Toto Sugiarto menilai keterlibatan bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra dalam kasus gugatan warga Bidara Cina kepada Pemprov DKI Jakarta terkait proyek sodetan Ciliwung cenderung digerakkan oleh motif politik. Langkah Yusril terkesan direkayasa dan tanpa ketulusan. 

Pasalnya, Yusril yang menjadi pengacara warga Bidara Cina menggiring opini bahwa kemenangan warga atas gugatan tersebut merupakan kekalahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Padahal, gugatan tersebut merupakan gugatan warga kepada Pemprov DKI Jakarta, bukan terhadap Ahok sebagai pribadi.

"Yang dilakukan Yusril itu murni politis. Dia melakukannya dengan maksud mengalahkan bakal pesaing utama, yaitu Ahok dan mendapat dukungan warga Jakarta di Pilgub 2017," ujar Toto di Jakarta, Sabtu (30/4).

Toto menilai langkah Yusril ini tidak otentik. Semua langkah Yusril terkesan direkayasa dan tidak terlihat ketulusan. Langkah itu merupakan upaya untuk mengalahkan Ahok sebelum pertandingan dimulai.

"Selama ini Yusril ke mana? Jelang pilgub baru muncul dengan menjadi pengacara warga Bidara Cina dan menjadi pembela warga Luar Batang, serta kasus Bantar Gebang. Kelihatan sekali motif politisnya," tegas Toto.

Lebih lanjut, dia mengatakan kemenangan warga Bidara Cina atas Pemprov DKI Jakarta memang memengaruhi popularitas dan elektabilitas Yusril dan Ahok. Namun, dampaknya tidak signifikan.

"Pemilih DKI Jakarta adalah pemilih yang rasional. Mereka paham bahwa Yusril melakukan ini untuk kepentingan dirinya sendiri. Jika bukan demikian, ke mana saja dia selama ini?" kata Toto.

Toto juga memprediksi bahwa pertarungan antara Yusril dan bakal calon lain melawan Ahok pasti berlanjut dan semakin panas. Pasalnya, sasaran tembak dari semua politikus yang berharap maju di Pilgub DKI Jakarta adalah Ahok. [beritasatu]
Komentar

Tampilkan

Terkini