![]() |
IST |
BANTEN – Motif siswa SMP membunuh Eno Parinah (19) dengan
cara menancapkan gagang cangkul di kelamin korban akhirnya terungkap. Siswa SMP
berinisial RA (15) membunuh Eno Prinah karena menolak berhubunhan badan.
Pembunuhan sadis bermula pada Kamis (12/5/2016) sekitar
pukul 23.30 WIB. Saat itu, RA mendatangi mess Eno Parinah di Kampung Jatimulya,
RT 01/RW 04, Desa Jatimulya, Kosambi, Tangerang.
Di dalam mess korban, RA dan Eno Parinah terlibat ciuman
mesra. Tak kuat menahan birahi, RA ingin menyetubuhi korban. Namun Eno Fahira
menolak karena takut hamil.
Penolakan Eno Parinah membuat RA kecewa. RA lalu keluar
kamar meninggalkan Eno Parinah. Namun, tak lama kemudian, RA kembali masuk ke
dalam mess Eno bersama dua temannya.
Di dalam kamar, RA dan dua temannya memaksa Eno Parinah
berhubungan badan. Eno Parinah melawan, tetapi tak bisa berkutik lantaran dikepung
3 pria.
Eno Parinah lantas ditelanjangi, disiksa, dan dibunuh secara
sadis menggunakan gagang cangkul yang didapatkan tersangka di luar kamar.
Sebelumnya, tersangka yang masih pelajar SMP ini menggigit
payudara Eno Parinah. Kemudian menyuruh kedua temannya mengangkat kedua paha
korban dan menusukkan gagang cangkul ke kelamin Eno Parinah.
Setelah memastikan Eno Parinah tewas, para tersangka meninggalkan
mess dengan membawa ponsel korban. Mayat Eno Parinah ditemukan teman pabriknya
pada Jumat, 13 Mei 2016.
Eno Parinah ditemukan dalam posisi telentang tanpa busana,
hanya ditutupi bantal dan pakaiannya. Di kemaluanya tertancap gagang pacul.
Polisi berhasil menangkap para pelaku Pada Minggu pagi
(15/5/2016). Polisi dari Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya
mengamankan tersangka yang diketahui memiliki hubungan khusus dengan Eno
Parinah.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti yang disita
adalah, sepotong kaos oblong hitam, celana pendek jeans tersangka, sandal jepit
dan handphone milik tersangka. Ada juga sebuah ponsel milik korban.
”Sejak ditangkap pukul 3 pagi (Minggu), terduga pelaku
memberikan keterangan yang tidak konsisten. Awalnya mengaku melakukan sendiri,
kemudian berubah melakukan berdua,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Tangerang
AKBP Sutarmo. [Fajar]