IST |
BANDA ACEH -
Seakan menjadi tradisi di Aceh, dengan banyaknya hajatan yang dilakukan oleh
masyarakat berdampak pada meningkatnya permintaan kambing. Hal ini dikarenakan
bertepatan dengan penutupan pengajian (Tamat Daruh) menjelang berakhirnya bulan
suci ramadhan.
Permintaan
kambing di Kutaraja mengalami lonjakan siknifikan. Memang sangat berbeda
kondisi saat ini dengan kondisi di awal ramadhan, masyarakat tidak begitu
menyoal tentang harga meskipun saat ini
naik sekitar 10 persen sampai dengan 15 persen.
“Kini
kami mampu menjual hampir 15 ekor per minggu yang sebelumnya hanya 5 ekor,”
demikian disampaikan Firza selaku pemilik usaha ternak Kambing Kutaraja Aqiqah
di Banda Aceh, Rabu (29/06/2016).
Ia
menambahkan, selama ini masyarkat Banda Aceh dan sekitarnya akan tetap membeli
meskipun harga sedikit tinggi. Ia mencontohkan, harga saat ini tersedia dari
harga 1,6 juta yang sebelumnya 1,5 juta dengan ukuran agak kecil bobot bersih 8
Kg, harga 2 juta yang sebelumnya 1,9 juta dengan ukuran sedang bobot 12 kg, dan
harga 2,5 juta yang sebelumnya 2,3 juta ukuran besar dengan bobot 16 kg-17 kg.
“Kamipun
tetap berusaha agar harga bisa dijangkau oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara
itu, kondisi yang berbeda justru terjadi di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar.
Meskipun sempat mengalami lonjakan permintaan dipertengahan ramadhan, kini
permintaan masyarakat akan kambing justru menurun.
Salah
seorang pedagang kambing M. Nasir, Kamis (30/6/2016), menyebutkan bahwa kondisi
ini berbeda dengan tahun lalu. “Tahun kemarin kami masa panen kalau sudah
mendekati penghujung puasa, tapi tahun ini memang berbeda, biasanya 25 ekor
bisa terjual dan sekarang hanya 10 ekor. Itupun agen yang beli,” bebernya.
Ditanya
lebih lanjut tentang penyebab menurunnya permintaan, ia memprediksi bahwa
kondisi ini terjadi bisa karena faktor akhir bulan yang membuat daya beli
masyarakat menurun. “Kadang masyarakat gak punya uang untuk beli kambing,
karena masa penghujung puasa tahun ini jatuh diakhir bulan. Sementara minggu
depan sudah lebaran dan kami tidak lagi jualan,” kata pedagang asal Matang ini.
Disisi
lain, M. Nasir juga berujar kemungkinan lainnya adalah masyarakat lebih suka
membeli di tingkat penjual di Banda Aceh. Ia mencontohkan Kutaraja Aqiqah yang
ramai dikunjungi pembeli. “Itulah, mungkin masyarakat malas pergi ke pasar
Sibreh karena kondisi cuaca panas dan sedang berpuasa, jadi orang beli aja di
pedagang kota kayak Kutaraja Aqiqah atau tempat lainnya,” ungkap Nasir.
Ia
memperkirakan, peningkatan permintaan akan terjadi kembali 5 hari setelah
lebaran Idul Fitri 1437 H, seiring dengan waktu mendekati waktu Hari Raya
Qurban.[DW]