LHOKSUKON -
Pada Tahun 2016 ini, Kementerian Perhubungan RI memprediksi jumlah pemudik yang
menggunakan angkutan umum mencapai 17,6 juta orang yang terdiri dari penumpang
angkutan darat, penyeberangan, kereta api, angkutan laut dan angkutan udara.
Sedangkan jumlah pemudik
yang menggunakan mobil pribadi diprediksi sebanyak 2,4 juta kenderaan dan untuk
sepeda motor sebanyak 5,6 juta. Dimana puncak arus mudik lebaran untuk semua
moda transportasi tersebut diperkirakan akann terjadi pada H-4, dan pada H-3
untuk arus mudik balik.
Hal ini disampaikan oleh
Kapolres Aceh Utara, AKBP Wawan Setiawan saat membacakan amanat Kapolri,
Jenderal Pol Drs. Badrodin Haiti dalam apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya
Idul Fitri 1437 H yang berlangsung di Mapolres Aceh Utara, Kamis (30/6/2016).
Melalui kegiatan itu,
diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat
dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh Stakeholder terkait agar
situasi Kamtibmas meupun Kamseltibcar Lantas yang kondusif dapat terwujud.
Sehingga masyarakat diseluruh wilayah tanah air dapat merayakan hari raya idul
fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh Khitmad.
“Sandi operasi dalam
rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri yang selama ini dikenal dengan sebutan
“Ketupat”, pada tahun ini berubah menjadi “Ramadniya” yang merupakan singkatan
dari Ramadhan dan Hari Raya yang mengandung arti harafiah suci, adil dan
sempurna,” ucap Kapolres membacakan amanat Kapolri.
Operasi Ramadniya ini akan
dilaksanakan selama 16 hari, terhitung mulai hari ini hingga 15 Juli 2016.
Mudik, sambung Wakapolda, merupakan salah satu aktivitas dalam perayaan hari
raya idul fitri yang telah menjadi tradisi atau budaya masyarakat Indonesia.
Mudik dilaksanakan untuk berkumpul dan bersilaturrahmi dengan sanak keluarga di
kampung halaman.
Apel gelar pasukan
dilaksanakan secara serentak diseluruh Polda dan Polres yang tersebar diseluruh
Indonesia, yang bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir personel beserta
kelengkapannya. Berdasarkan data Operasi Ketupat Tahun 2015 lalu, tercatat
jumlah kejadian kecelakaan lalulintas sebanyak 3.048 kasus, dengan korban
meninggal dunia sebanyak 646 jiwa, korban luka berat sebanyak 1.057 jiwa,
sementara luka ringan tercatat sebanyak 3.891 jiwa.
“Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain karena kurang disiplinnya pengendara dalam mematuhi
aturan berlalu lintas. Dan masih adanya pemudik yang tidak memperhatikan
kelayakan kenderaannya. Kemudian adanya kerusakan jalan, minim fasilitas atau
sarana prasarana jalan pada jalur yang dilalui pemudik maupun akibat pengaruh
perubahan cuaca yang ekstrim,” ucapnya lagi.[CS]