-->








Polres Aceh Utara Gelar Apel Pasukan Operasi Ramadniya 2016

30 Juni, 2016, 14.18 WIB Last Updated 2016-06-30T07:18:13Z


LHOKSUKON - Pada Tahun 2016 ini, Kementerian Perhubungan RI memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum mencapai 17,6 juta orang yang terdiri dari penumpang angkutan darat, penyeberangan, kereta api, angkutan laut dan angkutan udara.

Sedangkan jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi diprediksi sebanyak 2,4 juta kenderaan dan untuk sepeda motor sebanyak 5,6 juta. Dimana puncak arus mudik lebaran untuk semua moda transportasi tersebut diperkirakan akann terjadi pada H-4, dan pada H-3 untuk arus mudik balik.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Aceh Utara, AKBP Wawan Setiawan saat membacakan amanat Kapolri, Jenderal Pol Drs. Badrodin Haiti dalam apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1437 H yang berlangsung di Mapolres Aceh Utara, Kamis (30/6/2016).

Melalui kegiatan itu, diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh Stakeholder terkait agar situasi Kamtibmas meupun Kamseltibcar Lantas yang kondusif dapat terwujud. Sehingga masyarakat diseluruh wilayah tanah air dapat merayakan hari raya idul fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh Khitmad.

“Sandi operasi dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri yang selama ini dikenal dengan sebutan “Ketupat”, pada tahun ini berubah menjadi “Ramadniya” yang merupakan singkatan dari Ramadhan dan Hari Raya yang mengandung arti harafiah suci, adil dan sempurna,” ucap Kapolres membacakan amanat Kapolri.

Operasi Ramadniya ini akan dilaksanakan selama 16 hari, terhitung mulai hari ini hingga 15 Juli 2016. Mudik, sambung Wakapolda, merupakan salah satu aktivitas dalam perayaan hari raya idul fitri yang telah menjadi tradisi atau budaya masyarakat Indonesia. Mudik dilaksanakan untuk berkumpul dan bersilaturrahmi dengan sanak keluarga di kampung halaman.

Apel gelar pasukan dilaksanakan secara serentak diseluruh Polda dan Polres yang tersebar diseluruh Indonesia, yang bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir personel beserta kelengkapannya. Berdasarkan data Operasi Ketupat Tahun 2015 lalu, tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalulintas sebanyak 3.048 kasus, dengan korban meninggal dunia sebanyak 646 jiwa, korban luka berat sebanyak 1.057 jiwa, sementara luka ringan tercatat sebanyak 3.891 jiwa.

“Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena kurang disiplinnya pengendara dalam mematuhi aturan berlalu lintas. Dan masih adanya pemudik yang tidak memperhatikan kelayakan kenderaannya. Kemudian adanya kerusakan jalan, minim fasilitas atau sarana prasarana jalan pada jalur yang dilalui pemudik maupun akibat pengaruh perubahan cuaca yang ekstrim,” ucapnya lagi.[CS]
Komentar

Tampilkan

Terkini