-->

Irwandi Yusuf : Jalur Partai Politik Bukanlah Jalur Haram

05 Agustus, 2016, 23.00 WIB Last Updated 2016-08-05T16:00:43Z
BANDA ACEH - Relawan Irwandi melalui situs resmi mengirim rilis sebelum pelaksanaan deklarasi pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah digelar di Kantor DPP Partai Demokrat Jakarta, Jum’at (5/8/2016).

Berikut petikan rilis Irwandi Yusuf :

Hari ini saya akan menerima deklarasi dukungan dari Partai Demokrat untuk pencalonan saya selaku Calon Gubernur Aceh. Dengan demikian syarat jumlah kursi yang dibutuhkan sudah terpenuhi.

Saya akan berjalan bersama Nova Iriansyah dari Partai Demokrat menuju Pilgub Aceh 2017. Tentu saja saya membuka diri menerima dukungan terus dari partai lain, dan dari pihak lain yang setuju dengan visi dan misi saya. Suatu kehormatan menerima kepercayaan untuk membuat Aceh lebih baik. Pada hari ini saya berterimakasih atas kepercayaan dan dukungan dari Partai Demokrat, PKB, PDA dan tentu saja partai saya PNA.

Sebelum dukungan partai ini saya terima, banyak rakyat Aceh meminta saya maju di jalur independen. Saya merasakan energi luar biasa datang dari bawah, sebuah arus yang tulus, yang membuat saya bertambah yakin bahwa kehendak perubahan kini menjalar kuat di dada segenap dada rakyat Aceh. Pengumpulan KTP sempat dilakukan oleh simpul-simpul massa dan hasilnya melebihi dari yang dibutuhkan.

Dalam dua pekan mereka mengumpulkan KTP hampir 180 ribu lembar. Ada yang datang menyerahkan sendiri KTP mereka ke pos-pos kami di seluruh Aceh dan sekaligus mendaftarkan diri menjadi relawan. Saya terharu dengan dukungan luar biasa itu dan mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya, dan hormat setinggi-tingginya. Mereka menginginkan saya maju di Pilgub Aceh 2017, dan tak ingin saya sampai terlewat oleh batas pendaftaran calon independen mengingat waktu itu syarat kursi partai politik belum terpenuhi.

Saya juga berterimakasih kepada rekan-rekan saya yang bekerja keras di Aceh. Juga kepada Nezar Patria, putra Aceh yang menjadi tokoh pers nasional di Jakarta, yang pada detik-detik terakhir bersedia menjadi wakil saya, jika saya maju lewat jalur independen.

Tentu ada pertanyaan, jika jalur independen sudah cukup syarat, lalu mengapa memilih partai politik? Saya ingin memberi klarifikasi soal ini.

Sejak diusung oleh PNA dan PDA, saya dan tim memang menempuh jalur pencalonan melalui partai politik. Partai Demokrat adalah salah satu pilihan mengingat partai di bawah pimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ini berperan besar dalam perdamaian yang kini menjadi dasar kehidupan politik baru di Aceh. Saya tak perlu mengulang pengetahuan umum tentang bagaimana komitmen Pak SBY sehingga perjanjian damai Helsinki 2006 itu terwujud dan mewarnai politik lokal maupun nasional hingga detik ini. Perjanjian historis bagi rakyat Aceh itu kini akan kita isi bersama sesuai cita-cita.

Jalur partai politik bukanlah jalur haram. Dengan jalur ini kita coba membangun politik di Aceh dengan lebih berkualitas, dan dalam waktu dekat ini mewujudkan pemilu yang halal di Aceh. Saya percaya, seperti juga rakyat Aceh pada umumnya, baik jalur independen maupun jalur partai politik hanyalah sebuah jalan. Hal terpenting adalah bagaimana kepercayaan yang diperoleh bisa diwujudkan dalam kerja keras dan hati bersih untuk membangun kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat Aceh. Insya Allah, dengan pengalaman saya sebelumnya, saya akan bekerja sekeras-kerasnya mewujudkan harapan itu bersama rakyat Aceh, mengejar ketertinggalan dari "tahun-tahun yang mubazir", sebuah kesempatan Aceh untuk bangkit dan berjaya yang telah disia-siakan selama ini.

Tentu saja, pada tahap ini, meski syarat partai politik sudah cukup, perjuangan belum selesai. Mari kita merapatkan barisan untuk langkah selanjutnya. Sekali lagi terimakasih atas ketulusan rakyat Aceh yang telah memberikan kepercayaan, dorongan semangat, dan simpati mereka kepada saya sejak awal. Kepada Anda semua saya baktikan diri untuk mewujudkan cita-cita bersama.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini