ACEH
BESAR - Dewan pengurus daerah Komite Nasional Pemuda
Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Aceh Besar meminta Polres Aceh Besar untuk
mengungkap dan menangkap pelaku teror yang menimpa kediaman Ketua KNPI Aceh
Besar H. Khalid Wardana yang juga menjabat Keuchik Gampong Tumbo Baro Kecamatan
Kuta Malaka Aceh Besar.
Insiden tersebut sangat meresahkan
masyarakat yang selama ini dalam kondisi normal dan kondusif bahkan tidak ada
permasalahan dan konflik interest yang dialami oleh Ketua KNPI dalam penanganan
berbagai kegiatan kepemudaan dan kemasyarakatan
serta dalam penanganan berbagai permasalahan di gampong tempat H. Khalid
menjadi Keuchik yang senantiasa mengedepankan pendekatan kekeluargaan dan
keagamaan terutama pemberantasan praktek perjudian dan narkoba yang marak di Gampong
Tumbo Baro.
Hal ini diungkapkan Khlaid
Wardana kepada LintasAtjeh.com, Kamis (11/08/2016), menjelaskan kronologi
kejadian, ketika bom molotov menimpa rumah, ia bersama mertua, adik istri dan
seisi penghuni rumah dalam keadaan tertidur pulas. Saat dilempar bom oleh orang
tak dikenal, Rabu (10/8/2016), pukul 03.50 WIB dini hari.
“Dua bom molotov yang
dilemparkan ke rumah, satu meledak dan menyebabkan kaca rumah serta kaca depan
mobil Avanza milik mertuanya pecah, suara alarm mobil berbunyi. Seisi rumah pun
bangun karena kaget," ungkap Khalid.
Sosok Ketua KNPI Aceh
Besar dikenal sebagai figur yang netral dalam perpolitikan dan punya hubungan
baik dengan para kandidat dan partai politik. Jadi kecil kemungkinan pelemparan
bom molotov berkaitan dengan agenda politik saat ini. Untuk itu KNPI menaruh
harapan kepada pihak kepolisian untuk mengusut dengan tuntas peristiwa tersebut
sehingga tidak terulang kembali.[Dw]