-->

Masyarakat Desa Cot Trueng Berharap Aliran Air PDAM

13 Agustus, 2016, 15.30 WIB Last Updated 2016-08-13T08:31:37Z

ACEH UTARA - Masyarakat Desa Cot Trueng Kecamatan Seunuddon Aceh Utara, sampai saat ini belum dapat merasakan aliran air bersih dari PDAM Tirta Mon Pase Aceh Utara kendati pihak pemerintah sudah memasang pipa distribusi di wilayah itu sejak 2 tahun lalu. Ironisnya air bersih tak kunjung ada untuk masyakarat di lima desa di Kemukiman Kuta Piadah.

Kepala Desa Coet Trueng, Murhaban menjelaskan selama ini warganya masih mengandalkan air dari sumur bor di kecamatan Baktiya, dan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mengambil air kebutuhan, berjarak sekitar 2 kilometer. Bahkan, ada warganya yang masih menggunakan depot air minum untuk diminum.

“Hampir semua warga desa kami  ini masih pakai sumur bor untuk mencuci baju, memasak dan untuk memandi. Sedangkan untuk minum masyarakat kami hanya membeli air dari depot pengisian ulang. Adapun pipa PDAM sudah dipasang 2 tahun lalu, tapi sampai sekarang masyarakat di pemukiman Kuta Piadah belum merasakan bagaimana enaknya air minum dari perusahaan pemerintah,” ujarnya kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (12/8/2016).

Meskipun beberapa warga yang membeli Air dari depot air isi ulang, namun adapula sebagian yang masih mengandalkan air dari menampung air hujan dan sumur bor.

“Ada yang pakai sumur bor tapi air nyan berwarna emas, enggak cocok dipakai, untuk cuci baju pun enggak bisa kita pakai kalau mengandalkan air sumur,” paparnya.

Sambung Geusyik Murhaban, sebagian warga yang tidak mampu membeli air di depot isi ulang, terpaksa harus memasak air sumur bor yang diambil di Desa Matang Raya Barat dan air hujan untuk diminum.

Lanjut dia, beberapa warganya ada yang sudah mencoba mendaftar ke PDAM untuk menjadi pelanggan, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari petugas dari PDAM milik Pemerintah Aceh Utara.

“Ada yang sudah daftar ke PDAM Tirta Mon Pasee, tapi masih air tak ada didalam pipa PDAM untuk di ambil. Sementara kami disini sudah terbiasa dengan membeli air atau dengan sumur bor,” jelas Geusyik Murhaban.

Selain Desa Coet Trueng, masyarakat di empat desa juga merasakan hal yang sama. Seperti Desa Alue Capli sebagian, Desa Matang Panyang, Desa Matang Jeulikat dan Desa Cot Patisah.

"Harapan kita masyarakat di pemukiman Kuta Piadah, agar pihak PDAM milik pemerintah segera mungkin untuk mengaliri air ke pemukiman Kuta Piadah. Karena pemukiman kami mulai dari tahun 1990-an sudah meminta air tapi sampai sekarang belum juga ada air yang mengaliri ke pipa yang sudah dipasang" harap Geusyik Murhaban.

Apabila pihak PDAM juga beralasan bahwa tidak cukup air untuk mengaliri ke pemukiman Kuta Piadah, pihak masyarakat hanya meminta tiga hari saja untuk masyarakat disini  dan apabila pihak PDAM bersedia mengaliri air 3 hari saja maka pihak kami akan berupaya membuat tampugan air untuk memenuhi kehidupan masyarakat.[Red/Khaini]
Komentar

Tampilkan

Terkini