-->

Pelatihan Buku Bacaan Berjenjang Kembali Digelar di Takengon

30 Agustus, 2016, 22.54 WIB Last Updated 2016-08-30T16:01:25Z
BENER MERIAH - Pelatihan Buku Bacaan Berjenjang (B3) untuk guru SD/MI kelas awal kembali digelar, 29 hingga 31 Agustus 2016. Kegiatan berlangsung di SDN 3 Kebayakan Takengon tersebut untuk sekolah yang berada pada Gugus 3 Kebayakan.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah  yang diwakili oleh Kasi Kurikulum  Dikdas, Muhammad Rasyiddin, M.Pd, dalam sambutannya menjelaskan bahwa dari hasil penelitian para pakar pendidikan yang dilakukan di Aceh tengah, siswa kelas awal masih banyak yang belum memahami isi bacaan.

“Siswa dapat membaca buku dengan baik, terutama siswa kelas 3 yang senang membaca buku cerita. Tetapi setelah membaca, mereka kurang memahami isi bacaan dan sulit untuk menarik kesimpulan dari yang dibacanya,” kata Rasyiddin.

Dulu, lanjutnya, untuk program membaca kita terapkan program MMP atau menulis, membaca permulaan, dan hasilnya dalam kurun waktu tiga bulan siswa sudah dapat membaca, tetapi hasilnya belum maksimal. Oleh sebab itu, siswa kelas awal atau kelas 1, 2 dan 3 kini menjadi sasaran pelatihan Buku Bacaan Berjenjang yang dihibahkan oleh USAID Prioritas agar mereka mempunyai trik untuk memahami isi bacaan.

“Diharapkan hibah B3 dari USAID kepada 40 SD dan 10 MI tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para guru untuk siswanya. Sekolah hendaknya bisa menerapkan secara efektif hasil pelatihan ini. Kita bukan hanya dihibahkan buku, tetapi juga cara menggunakan buku tersebut kepada siswa sehingga siswa dapat membaca, memahami isi bacaan, menceritakan kembali, dan cinta dengan buku,” kata kadisdik.

“Selain itu mengharapkan membaca dapat menjadi budaya di sekolah. Kegiatan ini merupakan rangkaian amal ibadah kita,” imbuhnya.

Seperti yang diketahui, program B3 ini dibagi enam kategori buku dengan tingkatan atau jenjang kesulitan, mulai dari yang sederhana untuk siswa yang baru belajar membaca, sampai yang tingkat kesulitannya semakin tinggi untuk anak yang sudah lancar membaca. Masing-masing jenjang ditandai warna sampul buku yang berbeda. Misalnya, pada jenjang yang paling rendah (buku berwarna merah) hanya ada satu kalimat yang terdiri dari beberapa kata di setiap halaman, dan ada pengulangan struktur kalimat untuk memudahkan anak mempelajari dan memahami isi buku.

“Dengan dilatihnya guru dan menerapkan metode B3 kepada siswanya, diharapkan siswa bukan hanya mampu mengenal huruf dan membaca, tetapi juga mampu memahami isi bacaan,” tutup Imran Ali, Program Asisten B3 USAID Prioritas Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini