-->

Ahok, Dari Aceh Aku Datang 4 Nopember 2016

03 November, 2016, 12.14 WIB Last Updated 2016-11-03T18:35:35Z
AHOK melecehkan Al Qur'an dan Ulama dalam pidatonya dihadapan warga Kepulauan Seribu tanggal 27 September 2016. Adapun penggalan pidato Ahok yang menghebohkan yaitu: "Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak pilih saya. Dibohongin pakai surat Al Maidah ayat 51, macam-macam itu. Itu hak bapak ibu."

Gara-gara pidatonya itu, ummat Islam se- Indonesia marah dan melakukan demonstrasi di berbagai daerah, dan aksi bela Islam menuntut Ahok agar dihukum karena telah menistakan Alquran dan melecehkan ulama akan digelar tanggal 4 Nopember 2016 di Jakarta.

Harga diri ummat Islam dipertaruhkan dalam kasus ini, sehingga diperkirakan demonstrasi tersebut akan dihadiri lebih dari 200.000 orang, dengan titik kumpul di Masjid Istiqlal dan massa akan bergerak ke Istana negara dan gedung DPR setelah pelaksanaan shalat Jumat.

Sosialisasi aksi tanggal 4 Nopember ini melalui media sosial dan media-media online ternyata telah membangkitkan ukhwah Islamiyah ummat Islam yang agamanya dilecehkan oleh Ahok. Sehingga diperkirakan peserta aksi akan berdatangan dari berbagai daerah seantero Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Semangat membela Al Qur'an yang dilecehkan Ahok, menggerakkan hati saya, seorang hamba Allah dari pelosok Aceh. Setelah melewati perenungan yang lumayan lama dan setelah saya bermunajat pada Allah, akhirnya saya berkesimpulan untuk berjihad-konstitusi mengawal fatwa MUI untuk menuntut Ahok agar segera ditangkap atas penistaan terhadap Alquran dan pelecehan terhadap ulama.

Ahok, aku datang tanggal 4 Nopember 2016, atas biayaku sendiri, tidak ada yang membayar untuk sebuah perjuangan menegakkan yang Haq. Aku ingin buktikan padamu bahwa peserta aksi tidak didanai oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk menjegalmu dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahok, aku tidak membencimu karena suku dan agama kita berbeda, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" tertanam kuat dalam sanubari ku, aku terbiasa bergaul lintas suku dan agama. Saat aku masih di bangku sekolah dasar di Idi-Aceh Timur, aku duduk sebangku dengan temanku bernama Ahok, kami berteman baik dan orang tua kami juga saling kenal. Ahok temanku itu sopan dan tutur katanya halus dan lembut, tidak seperti dirimu yang kasar.

Ahok, Aku datang  karena panggilan Allah dalam kitab suci Al Qur'an yang agung dan yang menjadi pedoman hidupku. Aku menyesalkan ucapanmu yang menghina agama Islam, padahal dalam agama ku sangat dilarang menista agama lain (sesembahan orang lain) seperti Allah sebutkan dalam firman-nya dalam surat Al-An'am Ayat 108 "Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan."

Ahok, karena engkau telah menistakan agamaku, dan aku melihat penegak hukum pun masih bermain-main, makanya aku datang memenuhi seruan Allah dalam Surat Muhammad Ayat 7, yaitu; "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

Akhirnya walaupun Jakarta itu jauh dari kampung ku, aku penuhi panggilan jihad (konstitusi) sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Hujurat Ayat 15 yang berbunyi: "Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."

Wassalam


T. Iskandar Faisal (Pengurus Masjid Hubbul Mukmin Desa Paya Bujok Teungoh Kota Langsa- Aceh)
Komentar

Tampilkan

Terkini