AHOK
melecehkan
Al Qur'an dan Ulama dalam pidatonya dihadapan warga Kepulauan Seribu tanggal 27
September 2016. Adapun penggalan pidato Ahok yang menghebohkan yaitu:
"Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu
enggak pilih saya. Dibohongin pakai surat Al Maidah ayat 51, macam-macam itu.
Itu hak bapak ibu."
Gara-gara pidatonya itu,
ummat Islam se- Indonesia marah dan melakukan demonstrasi di berbagai daerah,
dan aksi bela Islam menuntut Ahok agar dihukum karena telah menistakan Alquran
dan melecehkan ulama akan digelar tanggal 4 Nopember 2016 di Jakarta.
Harga diri ummat Islam
dipertaruhkan dalam kasus ini, sehingga diperkirakan demonstrasi tersebut akan
dihadiri lebih dari 200.000 orang, dengan titik kumpul di Masjid Istiqlal dan
massa akan bergerak ke Istana negara dan gedung DPR setelah pelaksanaan shalat
Jumat.
Sosialisasi aksi tanggal 4
Nopember ini melalui media sosial dan media-media online ternyata telah membangkitkan
ukhwah Islamiyah ummat Islam yang agamanya dilecehkan oleh Ahok. Sehingga
diperkirakan peserta aksi akan berdatangan dari berbagai daerah seantero
Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.
Semangat membela Al Qur'an
yang dilecehkan Ahok, menggerakkan hati saya, seorang hamba Allah dari pelosok
Aceh. Setelah melewati perenungan yang lumayan lama dan setelah saya bermunajat
pada Allah, akhirnya saya berkesimpulan untuk berjihad-konstitusi mengawal
fatwa MUI untuk menuntut Ahok agar segera ditangkap atas penistaan terhadap
Alquran dan pelecehan terhadap ulama.
Ahok, aku datang tanggal 4
Nopember 2016, atas biayaku sendiri, tidak ada yang membayar untuk sebuah
perjuangan menegakkan yang Haq. Aku ingin buktikan padamu bahwa peserta aksi
tidak didanai oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk menjegalmu dalam
Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ahok, aku tidak membencimu
karena suku dan agama kita berbeda, semboyan "Bhinneka Tunggal Ika"
tertanam kuat dalam sanubari ku, aku terbiasa bergaul lintas suku dan agama.
Saat aku masih di bangku sekolah dasar di Idi-Aceh Timur, aku duduk sebangku
dengan temanku bernama Ahok, kami berteman baik dan orang tua kami juga saling
kenal. Ahok temanku itu sopan dan tutur katanya halus dan lembut, tidak seperti
dirimu yang kasar.
Ahok, Aku datang karena panggilan Allah dalam kitab suci Al
Qur'an yang agung dan yang menjadi pedoman hidupku. Aku menyesalkan ucapanmu
yang menghina agama Islam, padahal dalam agama ku sangat dilarang menista agama
lain (sesembahan orang lain) seperti Allah sebutkan dalam firman-nya dalam
surat Al-An'am Ayat 108 "Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas
tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan."
Ahok, karena engkau telah
menistakan agamaku, dan aku melihat penegak hukum pun masih bermain-main,
makanya aku datang memenuhi seruan Allah dalam Surat Muhammad Ayat 7, yaitu;
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Akhirnya walaupun Jakarta
itu jauh dari kampung ku, aku penuhi panggilan jihad (konstitusi) sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al-Hujurat Ayat 15 yang berbunyi: "Sesungguhnya
orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta
dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."
Wassalam
T. Iskandar Faisal
(Pengurus Masjid Hubbul Mukmin Desa Paya Bujok Teungoh Kota Langsa- Aceh)