BIREUEN -
Relawan Kamoe Sajan Irwandi-Nova Provinsi meresmikan Posko Pemenangan Relawan
Kamoe Sajan Irwandi-Nova Kabupaten Bireuen di Kecamatan Juli, Selasa
(08/11/2016) sekira pukul 10.00 WIB.
Hadir dalam peresmian Posko
Relawan Kamoe Sajan Irwandi-Nova itu, diantaranya para keuchik dan mantan
kombatan yang telah memilih bersama untuk kemenangan Irwandi-Nova menjadi Gubernur
Dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022.
“Posko ini sebagai pusat
informasi dan tempat koordinasi serta komunikasi pemenangan Irwandi-Nova dalam
menyusun strategi dan kerangka kerja bersama untuk mencapai tujuan kemenangan
bersama,” demikian dikatakan Ketua umum Kamoe Sajan Irwandi-Nova Husni Rasyid didampingi
Sekjen Jamaluddin, SP, dalam sambutannya pada peresmian posko tersebut.
Lanjut dia, kita dalam
memilih pemimpin harus melihat track record dan visi misi sang kandidat secara
jeli, akurat dan tepat mengenai kebutuhan dasar yang diinginkan oleh masyarakat.
“Jangan asal memilih
pemimpin yang banyak menjual janji apalagi janji yang ambisius tapi tidak mampu
diwujudkan karena kapasitas sang penjual janji tidak sesuai dengan
kemampuannya, lima tahun ini menjadi barometer untuk introspeksi siapa yang
pantas untuk rakyat Aceh memilih menjadi Gubernur untuk 5 tahun kedepan,”
tandasnya.
Ketua umum Kamoe Sajan
Irwandi-Nova menyatakan kepada masyarakat yang hadir di peresmian posko
tersebut, siapa yang pantas kita pilih di Pilkada pada 15 Februari 2017 nanti
dari 6 pasangan Cagub dan Cawagub Aceh yaitu Bapak Irwandi Yusuf.
“Karena berdasarkan track
record dan bukti nyata, kerja beliau dalam mensejahterakan masyarakat Aceh
mampu dibuktikan nyata dan dirasakan oleh masyarakat Aceh secara langsung
seperti JKA, Beasiswa Anak Yatim, BKPG, Badan Dayah dan Rumah Duafa,” urainya
dengan jelas.
Dalam peresmian posko
tersebut hadir juga Keuchik Malik selaku mantan Panglima GAM Daerah II. Dalam
sambutannya, Keuchik Malik menyatakan bahwa hari ini rakyat Aceh jangan mau
lagi dibohongi oleh oknum-oknum dengan menjual MoU/UU PA dan GAM.
“Karena MoU/UU PA bukan
untuk dijual demi kepentingan pribadi atau golongan tapi MoU/UU PA itu wujud
dari kesepakatan bersama. Bagaimana mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat secara umum pada kondisi apapun, bukan cuma sekedar pada saat
kepentingan jabatan politik, MoU/UU PA didengungkan,” demikian ujar Keuchik
Malik.[Red]