-->

Wak Keng : Hamdan Sati "Pemimpin" Tak Bertanggung Jawab

02 November, 2016, 20.35 WIB Last Updated 2016-11-02T16:32:26Z
ACEH TAMIANG - Heboh, terungkap pengakuan 'menyedihkan' dari Syaiful Syahputra alias Wak Keng, yakni pihak yang mengaku pernah menjadi timses Hamdan  Sati dan turut berjuang untuk memenangkan Hamdan Sati sebagai Bupati Aceh Tamiang, pada saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2012 kemarin.

"Pada saat menyambut Pilkada tahun 2012 kemarin, saya yang berstatus mantan kombatan GAM tidak memberikan dukungan kepada pasangan calon bupati yang diusung oleh Partai Aceh (PA). Ketika itu saya nekad membelot dan bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati yang berpasangan dengan Iskandar Zulkarnain," demikian ungkap Syaiful Syahputra alias Wak Keng secara blak-blakan kepada LintasAtjeh.com, Rabu (2/11/2016). 

Menurut Wak Keng, alasan yang menyebabkan dirinya tidak memberikan dukungan kepada pasangan yang diusung Partai Aceh dan nekad membelot serta bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati karena pada saat itu dirinya mengaku masih  kurang cerdas dalam berfikir dan menganggap bahwa sosok Hamdan Sati adalah tokoh yang diyakini akan mampu membawa Aceh Tamiang menuju kejayaan dengan berlandaskan azas keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Oleh karenanya, jelas Wak Keng, pada Pilkada 2012 kemarin, dirinya sangat 'getol' membujuk rakyat agar memilih dan memenangkan Hamdan Sati sebagai Bupati Aceh Tamiang Periode 2012-2017. Dia mengaku, walaupun saat itu bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati, tapi dirinya tidak meminta uang dan juga tidak pernah meminta fasilitas mobil dari Hamdan Sati.

Tambahnya lagi, saat pelaksanaan kampanye untuk pasangan Hamdan Sati dan Iskandar Zulkarnain, dirinya rela menggunakan fasilitas mobil milik pribadinya yang bermerek Nissan X-Trail dan pada body mobilnya tersebut penuh ditempel stiker yang bergambarkan pasangan Hamdan Sati dan Iskandar Zulkarnain.

"Perlu dketahui, saat saya  bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati, banyak sekali beban permasalahan yang menerpa diri saya, diantaranya para rekan yang berada di Partai Aceh sempat menuduh saya sebagai pengkhianat, selain itu saya beserta keluarga sering mendapatkan ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga mengakibatkan anak-anak serta isteri saya merasa ketakutan," ungkap Wak Keng.

Kemudian, jelas Wak Keng, saat itu selain dicap sebagai pengkhianat dan juga mendapatkan ancaman yang mengakibatkan anak-anak dan istrinya ketakutan, saya juga mendapat musibah  besar lainnya, yakni. satu unit mobil milik pribadinya yang dipakai untuk fasilitas kenderaan kampanye Hamdan Sati turut dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK). 

"Waktu itu saya berusaha tegar dan terus bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati. Dengan kebodohan saya saat itu, saya sempat menanamkan rasa yakin bahwa jikalau Hamdan Sati menang dan telah menduduki kursi Bupati Aceh Tamiang, niscaya dirinya akan peduli dan segera mencari solusi untuk mengupayakan penyelesaian musibah yang menimpa saya, khususnya terkait permasalahan mobil milik saya yang dibakar OTK," jelas Wak Keng.

Wak Keng juga secara terbuka menjelaskan bahwa hasil kerja keras dirinya untuk memenangkan pasangan Hamdan Sati dan Iskandar Zulkarnain pada saat Pilkada 2012 lalu tidaklah sia-sia dan lumayan memuaskan. Pasalnya pada saat hari pemungutan suara, dirinya mengaku berhasil meraup lebih kurang 500 suara, baik suara melalui para anggota, keluarga dan teman-temannya, dan Wak Keng berani menjamin jumlah tersebut.

Namun tragisnya bagi Wak Keng, yakni dirinya yang lima tahun lalu sangat memuja Hamdan Sati, saat ini harus mengaku kecewa sebab harapan besar yang pernah ditanamkan oleh dirinya terhadap sosok bupati pilihannya, Hamdan Sati, sangatlah bertolak belakang alias jauh panggang dari api.

Pada Pilkada 2012 kemarin, Wak Keng yang telihat nekad membelot dan berani pasang badan demi memenangkan Hamdan Sati, saat ini terpaksa harus menerima kenyataan pahit karena saban hari berjalan kaki karena mobil milik pribadinya yang pernah dipakai untuk kampanye Hamdan Sati telah dibakar OTK. lronisnya, sampai hari ini Hamdan Sati masih enggan membantu ringankan beban yang dialami Wak Keng.

Oleh karena itu, Wak Keng mulai berani bernyanyi tentang tidak adanya rasa tanggung jawab dari seorang Hamdan Sati terhadap seorang timses yang pernah pasang badan, berjuang untuk kemenangan dirinya. Wak Keng juga. mengaku bahwa selama dirinya bagaikan seorang pengemis yang telah beberapa kali berusaha untuk menghadap Hamdan Sati dalam upaya memohon solusi terkait permasalahan mobil milik dirinya yang dibakar OTK.

Bahkan Wak Keng mengaku turut meminta bantuan dari orang tua perempuan (mamak_red) Hamdan Sati dengan harapan semoga beliau bersedia menasehati Hamdan Sati agar sadar diri, dan bertanggung jawab terhadap mobil yang dibakar OTK pada lima tahun lalu. 

Secara tegas, Wak Keng  mengatakan bahwa Hamdan Sati adalah tipe pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak tau berterima kasih terhadap segala pengorbanan yang telah dilakukan oleh dirinya pada Pilkada 2012 kemarin.

"Selama Hamdan Sati menduduki kursi Bupati Aceh Tamiang, sudah tiga kali saya menghadap dirinya dan meminta solusi untuk menggantikan mobil saya yang dibakar OTK, namun anehnya Hamdan Sati tidak pernah merespon, malah beliau menyuruh saya mencari Zulmahdi. Sedangkan yang tau posisi Zulmahdi adalah Hamdan Sati sendiri. Ketika terakhir kali saya menghadap Hamdan Sati di ruang kerjanya, kebetulan ada Pak Helmi yang saat itu masih menjabat Asisten I, dan saya juga sempat meminta pertolongan melalui pak Helmi, namun tidak juga diopen," jelas Wak Keng.

Karena tidak ada solusi dari Hamdan Sati, Wak Keng mengaku pernah berusaha menjumpai orang tua perempuan (mamak) Hamdan Sati di Medan, Sumatera Utara dan saat bertemu dirinya memohon kepada mamaknya Hamdan Sati agar bersedia menasehati anaknya yang selama ini terkesan tidak mau peduli terhadap permasalahan mobil dirinya yang dibakar OTK. Dan Wak Keng menjelaskan, telah lima kali isteri Alm. Pak Sati menasehati anaknya tentang perihal mobil yang dibakar OTK, tapi Hamdan Sati tetap tidak mau peduli.

"Sedih sekali nasib saya saat ini, walau sudah berjuang untuk memenangkan Hamdan Sati pada Pilkada 2012 kemarin, namun ironisnya sampai berakhirnya masa jabatan Hamdan Sati, mobil saya yang dibakar OTK belum juga ada solusi untuk diganti dan sekarang ini saya terpaksa harus selalu berjalan kaki. Jujur saya katakan, saya sempat neteskan air mata karena nggak nyangka seorang yang telah berjuang mati-matian untuk memenangkan Hamdan Sati pada Pilkada 2012 kemarin harus jalan kaki. Nampaknya hanya para panglima talam yang bisa hidup sejahtera dengan Hamdan Sati. Saya sangat mohon pertolongan dari para kawan-kawan yang merasa simpati terhadap kesedihan yang saya alami, dan tolong ketuk hati Hamdan Sati. Kita berharap semoga Hamdan Sati masih punya hati," harap Wak Keng.

Saat berita ini dipublikasikan, LintasAtjeh.com belum berhasil mengkonfirmasi Hamdan Sati dan juga mantan Asisten I Helmi, SE, serta orang tua perempuan (mamak_red) Hamdan Sati.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini