ACEH
TAMIANG - Heboh, terungkap pengakuan 'menyedihkan' dari
Syaiful Syahputra alias Wak Keng, yakni pihak yang mengaku pernah menjadi
timses Hamdan Sati dan turut berjuang
untuk memenangkan Hamdan Sati sebagai Bupati Aceh Tamiang, pada saat pemilihan
kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2012 kemarin.
"Pada saat menyambut
Pilkada tahun 2012 kemarin, saya yang berstatus mantan kombatan GAM tidak
memberikan dukungan kepada pasangan calon bupati yang diusung oleh Partai Aceh
(PA). Ketika itu saya nekad membelot dan bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati
yang berpasangan dengan Iskandar Zulkarnain," demikian ungkap Syaiful
Syahputra alias Wak Keng secara blak-blakan kepada LintasAtjeh.com, Rabu
(2/11/2016).
Menurut Wak Keng, alasan
yang menyebabkan dirinya tidak memberikan dukungan kepada pasangan yang diusung
Partai Aceh dan nekad membelot serta bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati
karena pada saat itu dirinya mengaku masih
kurang cerdas dalam berfikir dan menganggap bahwa sosok Hamdan Sati
adalah tokoh yang diyakini akan mampu membawa Aceh Tamiang menuju kejayaan
dengan berlandaskan azas keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan.
Oleh karenanya, jelas Wak
Keng, pada Pilkada 2012 kemarin, dirinya sangat 'getol' membujuk rakyat agar
memilih dan memenangkan Hamdan Sati sebagai Bupati Aceh Tamiang Periode 2012-2017.
Dia mengaku, walaupun saat itu bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati, tapi
dirinya tidak meminta uang dan juga tidak pernah meminta fasilitas mobil dari
Hamdan Sati.
Tambahnya lagi, saat
pelaksanaan kampanye untuk pasangan Hamdan Sati dan Iskandar Zulkarnain,
dirinya rela menggunakan fasilitas mobil milik pribadinya yang bermerek Nissan
X-Trail dan pada body mobilnya tersebut penuh ditempel stiker yang bergambarkan
pasangan Hamdan Sati dan Iskandar Zulkarnain.
"Perlu dketahui, saat
saya bekerja untuk memenangkan Hamdan
Sati, banyak sekali beban permasalahan yang menerpa diri saya, diantaranya para
rekan yang berada di Partai Aceh sempat menuduh saya sebagai pengkhianat,
selain itu saya beserta keluarga sering mendapatkan ancaman dari pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab, sehingga mengakibatkan anak-anak serta isteri saya
merasa ketakutan," ungkap Wak Keng.
Kemudian, jelas Wak Keng,
saat itu selain dicap sebagai pengkhianat dan juga mendapatkan ancaman yang
mengakibatkan anak-anak dan istrinya ketakutan, saya juga mendapat musibah besar lainnya, yakni. satu unit mobil milik
pribadinya yang dipakai untuk fasilitas kenderaan kampanye Hamdan Sati turut
dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK).
"Waktu itu saya
berusaha tegar dan terus bekerja untuk memenangkan Hamdan Sati. Dengan
kebodohan saya saat itu, saya sempat menanamkan rasa yakin bahwa jikalau Hamdan
Sati menang dan telah menduduki kursi Bupati Aceh Tamiang, niscaya dirinya akan
peduli dan segera mencari solusi untuk mengupayakan penyelesaian musibah yang
menimpa saya, khususnya terkait permasalahan mobil milik saya yang dibakar
OTK," jelas Wak Keng.
Wak Keng juga secara
terbuka menjelaskan bahwa hasil kerja keras dirinya untuk memenangkan pasangan
Hamdan Sati dan Iskandar Zulkarnain pada saat Pilkada 2012 lalu tidaklah
sia-sia dan lumayan memuaskan. Pasalnya pada saat hari pemungutan suara,
dirinya mengaku berhasil meraup lebih kurang 500 suara, baik suara melalui para
anggota, keluarga dan teman-temannya, dan Wak Keng berani menjamin jumlah tersebut.
Namun tragisnya bagi Wak
Keng, yakni dirinya yang lima tahun lalu sangat memuja Hamdan Sati, saat ini
harus mengaku kecewa sebab harapan besar yang pernah ditanamkan oleh dirinya
terhadap sosok bupati pilihannya, Hamdan Sati, sangatlah bertolak belakang
alias jauh panggang dari api.
Pada Pilkada 2012 kemarin,
Wak Keng yang telihat nekad membelot dan berani pasang badan demi memenangkan
Hamdan Sati, saat ini terpaksa harus menerima kenyataan pahit karena saban hari
berjalan kaki karena mobil milik pribadinya yang pernah dipakai untuk kampanye
Hamdan Sati telah dibakar OTK. lronisnya, sampai hari ini Hamdan Sati masih
enggan membantu ringankan beban yang dialami Wak Keng.
Oleh karena itu, Wak Keng
mulai berani bernyanyi tentang tidak adanya rasa tanggung jawab dari seorang
Hamdan Sati terhadap seorang timses yang pernah pasang badan, berjuang untuk
kemenangan dirinya. Wak Keng juga. mengaku bahwa selama dirinya bagaikan seorang
pengemis yang telah beberapa kali berusaha untuk menghadap Hamdan Sati dalam
upaya memohon solusi terkait permasalahan mobil milik dirinya yang dibakar OTK.
Bahkan Wak Keng mengaku
turut meminta bantuan dari orang tua perempuan (mamak_red) Hamdan Sati dengan
harapan semoga beliau bersedia menasehati Hamdan Sati agar sadar diri, dan
bertanggung jawab terhadap mobil yang dibakar OTK pada lima tahun lalu.
Secara tegas, Wak
Keng mengatakan bahwa Hamdan Sati adalah
tipe pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak tau berterima kasih
terhadap segala pengorbanan yang telah dilakukan oleh dirinya pada Pilkada 2012
kemarin.
"Selama Hamdan Sati
menduduki kursi Bupati Aceh Tamiang, sudah tiga kali saya menghadap dirinya dan
meminta solusi untuk menggantikan mobil saya yang dibakar OTK, namun anehnya
Hamdan Sati tidak pernah merespon, malah beliau menyuruh saya mencari Zulmahdi.
Sedangkan yang tau posisi Zulmahdi adalah Hamdan Sati sendiri. Ketika terakhir
kali saya menghadap Hamdan Sati di ruang kerjanya, kebetulan ada Pak Helmi yang
saat itu masih menjabat Asisten I, dan saya juga sempat meminta pertolongan
melalui pak Helmi, namun tidak juga diopen," jelas Wak Keng.
Karena tidak ada solusi
dari Hamdan Sati, Wak Keng mengaku pernah berusaha menjumpai orang tua
perempuan (mamak) Hamdan Sati di Medan, Sumatera Utara dan saat bertemu dirinya
memohon kepada mamaknya Hamdan Sati agar bersedia menasehati anaknya yang
selama ini terkesan tidak mau peduli terhadap permasalahan mobil dirinya yang
dibakar OTK. Dan Wak Keng menjelaskan, telah lima kali isteri Alm. Pak Sati
menasehati anaknya tentang perihal mobil yang dibakar OTK, tapi Hamdan Sati
tetap tidak mau peduli.
"Sedih sekali nasib
saya saat ini, walau sudah berjuang untuk memenangkan Hamdan Sati pada Pilkada
2012 kemarin, namun ironisnya sampai berakhirnya masa jabatan Hamdan Sati,
mobil saya yang dibakar OTK belum juga ada solusi untuk diganti dan sekarang
ini saya terpaksa harus selalu berjalan kaki. Jujur saya katakan, saya sempat
neteskan air mata karena nggak nyangka seorang yang telah berjuang mati-matian
untuk memenangkan Hamdan Sati pada Pilkada 2012 kemarin harus jalan kaki.
Nampaknya hanya para panglima talam yang bisa hidup sejahtera dengan Hamdan
Sati. Saya sangat mohon pertolongan dari para kawan-kawan yang merasa simpati
terhadap kesedihan yang saya alami, dan tolong ketuk hati Hamdan Sati. Kita
berharap semoga Hamdan Sati masih punya hati," harap Wak Keng.