-->








Penganiaya Gadis Seruway Ternyata Mantan Tunangannya

04 Januari, 2017, 08.42 WIB Last Updated 2017-01-06T03:26:53Z
ACEH TAMIANG - Pelaku penganiayaan dengan senjata tajam yang dilakukan terhadap seorang gadis, Sulasmi (26), Warga Dusun Bendahara, Desa Sungai Kurok Satu, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, Selasa (03/01/2017) pagi, adalah seorang pemuda berinisial M (24), Warga Kecamatan Pindeng, Gayo Luwes.

Berdasarkan informasi yang dihimpun LintasAtjeh.com dari adik kandung korban, Saifannur, Selasa (03/01/2017) sore, motif penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku lantaran sakit hati karena diputuskan pertunangan oleh korban dan tidak jadi menikah. Sebab pelaku punya kesalahan yang buat korban tidak suka lagi kepada pelaku.


Setelah korban memutuskan hubungan pertunangan dengan pelaku sekitar bulan Oktober 2016 lalu, korban sering diancam oleh pelaku melalui telepon seluler. Bahkan dikabarkan bahwa akhir-akhir ini pelaku kerap terlihat melintas di Desa Sungai Kuruk Satu. Malah, ada dugaan bahwa dua unit mobil milik orang tua korban, yakni mobil Panther dan NTS yang terbakar sekitar dua belas hari sebelumnya adalah ulah dari pelaku.

Dan beberapa hari sebelum kejadian, dikabarkan bahwa pelaku kembali mengacam korban melalui pesan sms yang dikirim ke telepon seluler milik korban, dengan bunyi 'kalau adek sakit jangan salahkan abang'.

Sekitar pukul 06.30 WIB, pelaku yang diduga sudah mengintip korban untuk dibunuh mendatangi korban yang sedang berada di dapur rumahnya. Lalu pelaku langsung menikam korban hingga usus perut korban keluar, dan pelaku juga merencanakan untuk memutuskan urat nadi tangan korban kiri dan kanan.

Rencana pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban sempat disaksikan langsung oleh kedua orang korban dan akhirnya pelaku berupaya melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor, jenis Honda Supra X 125 (nomor polisi tidak diketahui_red). 

Korban yang sudah bersimbah darah langsung dilarikan ke Puskesmas Seruway. Kemudian dirujuk dan langsung dilarikan ke RSUD Aceh Tamiang untuk mendapatkan tindakan medis yang lebih baik.

Saat ini korban yang juga berstatus sebagai tenaga kesehatan di RSUD Aceh Tamiang masih dalam keadaannya masih kritis.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini