ACEH TAMIANG - Indonesia Photografy Grup (IPG) Kabupaten Aceh Tamiang menyampaikan sikap prihatin terhadap nasib dua orang kakak beradik, penderita polio sejak kecil, yakni anak dari seorang buruh harian lepas (BHL) di perkebunan sawit, Suparno, warga Desa Tanjung Genteng, Kecamatan Kejuruan Muda.
Saat disambangi Tim Indonesia Photografy Grup (IPG) Peduli ke rumahnya, Selasa (20/02/2017), orang tua laki-laki dari dua orang kakak beradik, penderita polio sejak kecil tersebut, Suparno menyampaikan dirinya tidak pernah membawa kedua anaknya ke Puskesmas ataupun ke Rumah Sakit Umum.
Suparno mengaku bahwa selama ini dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap dan saat ini bekerja sebagai buruh harian lepas di salah satu perkebunan sawit dengan upah Rp. 30 ribu per-hari.
Saat dirinya bekerja, kata Suparno, kedua anaknya yang menderita polio sejak kecil tersebut ditinggalkan dirumah. Bahkan keduanya, yang perempuan berusia 24 tahun dan yang laki-laki berusia 23 tahun, kerab membuang air besar dan air kecil ditempat yang dia duduki.
Suparno turut menyampaikan harapannya semoga pihak pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, juga para dermawan bersedia memberikan uluran tangan atas penderitaan yang dialami oleh keluarganya.
"Semoga Allah SWT mengetuk pintu hati pihak pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, juga para dermawan bersedia memberikan pertolongan atas nasib yang dialami oleh keluarga saya," demikian ungkap Suparno lirih.
Sementara, Indonesia Photografy Grup (IPG) Kabupaten Aceh Tamiang, M. Irwan, menghimbau kepada semua pihak, baik pemerintah maupun para masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang khususnya agar bersedia menolong penderitaan hidup yang dialami warga miskin warga Desa Tanjung Genteng, Kecamatan Kejuruan Muda, Suparno.
Irwan juga menyampaikan bahwa IPG Aceh Tamiang Peduli membuka rekening untuk para dermawan yang peduli beban penderitaan keluarga Suparno, melalui rekening BCA 0340222725, atas nama Sitiana. Nomor telepon kontak, Ketua IPG, M. Irwan: 082247262528.
"Setiap pertolongan yang kita berikan adalah benih yang kita tanam. Suatu saat akan menghasilkan buah yang manis dan memberi kita kebahagiaan," pungkas M. Irwan.[Zf]
