BANDA ACEH - Sebanyak 6.000 buku pelajaran untuk siswa kelas VI sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah disita Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Penyitaan ini terkait pencantuman materi mengenai Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani, mengatakan, penyitaan ribuan buku yang digelar pada Kamis, 14 Desember 2017 itu, dipastikan akan berlanjut ke daerah lain.
Karena diduga masih banyak buku serupa lain yang tersebar. "Saat ini kami sedang monitoring di seluruh daerah. Karena klaim ibu kota itu tidak benar," katanya, Jumat, 15 Desember 2107.
Sebanyak 6.000 buku yang telah disita dari Aceh Barat, merupakan buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Buku itu diterbitkan tahun 2006-2007, atau sudah 10 tahun beredar di Aceh Barat.
Meski begitu, pemerintah setempat tetap memastikan akan melakukan penyitaan. Termasuk menelusuri siapa penerbit buku pelajaran tersebut.
"Kami akan panggil perwakilan penerbit," ujarnya.[Viva]