-->








Tari Pecak, Aceh dan Kecilnya Indonesia

01 September, 2018, 23.46 WIB Last Updated 2018-09-01T18:32:24Z
LANGSA - Tulisan ini merupakan sebuah lansiran LintasAtjeh.com pada status akun media sosial Facebook milik Anggota DPR Aceh, Asrizal H. Asnawi.

Di laman facebook Asrizal H Asnawi menulis pengalamannya saat menyaksikan tarian kecak yang dipersembahkan kepada turis manca negara dan wisatawan lokal oleh para penari di Pura Uluwatu, Bali, Jum'at (31/08/2018) sore.

Ia menulis, tarian ini diangkat dari cerita pewayangan Ramayana dan telah menghipnotis ribuan orang setiap harinya di lokasi pinggir laut yang indah dibarengi tenggelamnya mata hari. 

Ditambah aksi totalitas para penari serta manajemen yang luar biasa telah membuat daerah Uluwatu yang sangat jauh di jangkau dari manapun tetap di sesaki para pengunjung lokal dan manca negara.

Harga tiketnya pun tak tanggung tanggung, untuk masuk kawasan Pura Uluwatu, bagi turis asing dikenakan biaya Rp 30 ribu rupiah per orang dan untuk turis lokal Rp 20 ribu rupiah.

"Eits, tunggu dulu, itu belum tiket menonton tari pecak, masing masing harus merogoh kocek sebesar Rp 100K, no compromise.(kalo full, tak boleh masuk lagi)," tulis Asrizal di status facebook-nya.

Tapi, lanjut dia, semua harga itu terbayar lunas, alam yg indah dan tarian yg menakjubkan rasa-rasanya sangat sebanding dengan lelah menempuh jarak kesana dan semua biaya yg di keluarkan.

"Dan luar biasanya, ternyata Indonesia itu tidak luas. buktinya saya dipertemukan Allah SWT dengan kak Nurlina Basyah di acara tersebut. sejak terpilih menjadi anggota DPRA kami tak pernah bertemu lagi," tambah Asrizal dalam nukilannya.

Ternyata cinta pada kesenian dan kebudayaan mampu mempertemukan kami di tempat yang jauh dari kampung halaman, foto2 ini beliau yg kirim ke saya, maklum saja saya datang terlambat dan harus menonton sambil berdiri dari sisi panggung.

"Mimpi dan harapan saya, kapan tari-tarian Aceh bisa kita persembahkan seperti ini kepada para turis, dengan alam yang kurang lebih sama dengan Bali, kita punya Sabang, Simeuleu, Takengon dan beberapa lokasi lainnya yang mampu menarik para wisatawan," harap anggota DPRA itu dalam tulisannya.

Melalui status media sosialnya itu. Asrizal mengajak semua komponen masyarakat Aceh mendukung pengembangan seni dan kebudayaan di propinsi paling barat Nusantara itu.

"Mari dukung Dinas Pariwisata Aceh agar mampu mengikuti jejak Pemerintah Daerah Bali tanpa mengurangi nilai-nilai Islam," tulis Asrizal.

"Mari bergerak para Seniman dan Budayawan Aceh. Saatnya kita bangkit dan tunjukan pada dunia, Aceh juga luar biasa," tambah Asrizal diakhir tulisan statusnya.

Uluwatu 31 Agustus 2018.
Asrizal H Asnawi
Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh.[Sm] 
Komentar

Tampilkan

Terkini