-->








Telah Terbit!!! Buku 'Aceh Dalam Perang dan Damai' Karya M. Nur Djuli

04 Januari, 2019, 13.34 WIB Last Updated 2019-01-04T06:34:37Z
LANGSA - Sri Rahmayanti, SE gelar diskusi dan promosi buku "Road To Helsinki Aceh Dalam Perang dan Damai," berlangsung di Lantai 2 Royal Coffee Jln. Lilawangsa Gampong Paya Bujok Tunong Kec. Langsa Kota, Kamis (03/01/2019).

Kegiatan ini turut dihadiri M. Nur Djuli penulis buku,"The Long and Winding Road To Helsinki, Aceh Dalam Perang dan Damai," sejumlah eks kombatan GAM, para aktifis kemanusian, mahasiswa,  perwakilan partai lokal (Parlok) yang berada di wilayah Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.

Sri Rahmayanti, SE selaku pelaksana dan moderator diskusi mengatakan, buku ini karya dari salah seorang tokoh Aceh yang terlibat langsung dalam proses perdamaian Aceh. Ia merupakan salah seorang yang dipercayakan menjadi juru runding dari perwakilan Aceh. 

"M. Nur Djuli yang terlibat dalam proses pedamaian Aceh antara GAM-Pemerintah RI pada masa Aceh masih didera konflik (perang), baik sejak proses damai itu berlangsung di Jenewa, Tokyo, CoHA, hingga Helsinky, Swedia," ujar Sri. 

Lanjutnya, kegiatan ini menjadi wadah baru untuk sharing informasi bersama masyarakat sekaligus mempromosi buku tersebut. Sehingga, menjadi penambahan wacana tentang ke-Acehan, khususnya hubungan RI dengan Aceh serta perjalanan panjang GAM yang disokong berbagai lembaga internasional dalam merintis upaya damai.

Ia menyebut, kegiatan dimaksud bertujuan mengingat sejarah dan dapat mengungkap fakta baru yang selama ini banyak hal yang belum diketahui masyarakat, baik sesudah maupun sebelum gempa dan tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. 

"Ini merupakan buku pertama yang ditulis oleh salah seorang juru runding GAM," ulas Sri Rahmayanti.

Sementara itu, M. Nur Djuli menceritakan perjalanan penulisan buku. Puncak dari segala kehebatan proses ini mempercayakan semua urusan penerbitan dan publikasi kepada CV. Kawat Publishing yang merupakan sebuah penerbit buku berbasis di Aceh.

Kepercayaan ini merupakan bentuk dari komitmen yang besar  untuk membangun Aceh sekaligus membangun apa saja yang ada di Aceh, termasuk membantu membesarkan usaha-usaha yang dirintis oleh putra-putri Aceh sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

"Adapun buku setebal 392 halaman ini, memang lebih banyak membahas jejak sejarah Aceh Perang hingga Damai, dibandrol seharga Rp130 ribu," ujarnya.

Buku ini tentu sangat erat kaitannya
dengan 'subjektifitas' penulisnya. Akan tetapi, sebagai sebuah buku sejarah, memberikan garansi bahwa tidak melebihkan dan  mengurangi isi kandungan dari sejarah itu sendiri.

"Melalui buku ini saya menuangkan apa yang pernah saya alami, rasakan dan lakukan," papar mantan juru runding GAM ini yang juga alumni Bidang Jurnalistik Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Ecole Superieure de jurnalisme Paris.

M. Nur Djuli berharap bagi para pembaca agar dalam membaca buku tersebut dari awal hingga akhirnya. Semoga buku ini dapat menjadi panduan dalam memahami Aceh, khususnya tentang perjalanan upaya perdamaian yang menghasilkan MoU Helsinki, Finlandia. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua,” pungkas M. Nur Djuli.[Sm] 
Komentar

Tampilkan

Terkini