-->








Audiensi JKMA ke DPRK Simeulue Berujung dengan Debat Panas

02 Agustus, 2019, 19.32 WIB Last Updated 2019-08-02T12:32:46Z
SIMEULUE - Aksi cekcok mulut dan debat panas terjadi antara aktivis Jaringan Komunikasi Masyarakat Adat (JKMA) Simeulue dengan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue pasca paripurna kasus video amoral pejabat Simeulue, Jumat (02/08/2019). 

Amatan LintasAtjeh.com, perdebatan yang di sertai aksi pukul meja di ruang sidang DPRK Simeulue terjadi saat pihak JKMA meminta pihak pansus video untuk membuktikan sejelas - jelasnya kasus video tersebut yang berujung ke meja hijau Mahkamah Agung (MK). 

"Kalian membuat rapat paripurna video itu secepat kilat, padahal masih ada waktu 1 minggu lagi sesuai dengan SK kalian yang di tunjuk sebagai pansus," kata Alimas Jonsa kepada seluruh anggota dewan yang hadir. 

"Seharusnya kasus itu urusannya ranah hukum Polisi, Jaksa , Syariat islam bukan membuat paripurna dadakan yang akhirnya mengusulkan pemakzulan ke MK seperti ini," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Dr. Ihsan dengan sejumlah anggota dewan lainnya membantah dan menolak keras kata - kata pihak JKMA yang meminta pembatalan surat pemakzulan Bupati Simeulue Erly Hasim. 

"Kami pansus telah lakukan investigasi sesuai prosedur dan kami merasa tidak perlu berlama - lama masalah ini karena memang sudah lengkap bukti makannya kami paripurnakan segera, kan itu" ucap Dr. Ihsan. 

Setelah beberapa menit audiensi berlangsung ketegangan pun terjadi, aksi cekcok mulut yang di sertai pukul-pukul meja menghiasi ruang sidang. Suara teriakan dan intervensi menjadi saling lontar hingga suasana semakin tegang.[FIR]
Komentar

Tampilkan

Terkini