-->








Aktivis IMM Aceh Minta Presiden RI Copot Kapolri

27 September, 2019, 18.27 WIB Last Updated 2019-09-27T11:27:42Z
BANDA ACEH - Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Budiawan sangat kecewa terhadap tindakan para polisi yang sangat anarkis dan sangat tidak ada kemanusiaan dalam mengamankan jalannya aksi para demonstrasi di seluruh daerah yang memanas antara mahasiswa dan aparat Kepolisian.

"Dalam beberapa hari terakhir seluruh lapisan mahasiswa melakukan gelombang aksi di seluruh daerah. Namun sayangnya aksi demonstrasi tersebut tak jarang yang menimbulkan korban," urai Budiman dalam siaran persnya, Jum'at (27/09/2019).

Bahkan, lanjut dia, salah satu Kader IMM asal Kendari Sulawesi Utara Immawan Randi meninggal dunia. Bahkan kabar terkini salah satu rekannya yang sebelumnya di rawat kini meninggal dunia juga pada pagi hari tadi.

Budiawan juga menjelaskan bahwasanya adanya korban meninggal dunia dan para korban lain dari segenap aktivis mahasiswa seluruh Indonesia merupakan tindakan represif dari pihak aparat Kepolisian yang seharusnya mampu mengawal jalannya demonstrasi yang baik, tanpa tindakan-tindakan diluar batas kewajaran manusia.

"Tugas Kapolri harus mampu memberi nasehat kepada anggotanya untuk supaya lancarnya aksi dari mahasiswa, bukan hanya sekedar duduk manis di kursi yang empuk dan ruangan yang dingin," tukasnya.

Masih kata dia, sehingga para anggota tidak mampu mengontrol dan membuat perlakuan yang tidak senonoh kepada mahasiswa.

"Selain itu, kami menilai Bapak Tito Karnavian tidak mampu dalam mengemban amanahnya sebagai Kapolri. Seharusnya Kapolri benar-benar bijak dan tidak lagi main-main dalam hal memikirkan keadaan yang terjadi di Indonesia ini," sebutnya.

"Jadi, kami berharap kepada Bapak Presiden Republik Indonesia untuk mencopot Bapak Tito Karnavian sebagai Kapolri. Kami sangat kecewa dengan tindakan terhadap mahasiswa yang sangat brutal dari aparat dan supaya hal ini tidak terulang lagi ketika nyawa telah hilang," tegasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini