-->








Keuchik KM VIII: Minyak Nilam Aceh Utara Terbaik Kedua di Dunia

20 November, 2019, 16.58 WIB Last Updated 2019-11-20T09:58:19Z
ACEH UTARA- Minyak nilam (patchouli oil) adalah salah satu minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan batang dan daun pohon nilam yang memiliki banyak sekali kegunaannya untuk industri kesehatan, kecantikan, parfum dan industri lainnya.

Pohon yang mempunyai nama Latin Pogostemon cablin Benth ini sangat banyak dijumpai di Indonesia, termasuk di Gampong Kilometer VIII, Kecamatan Simpang Keuramat, Kabupaten Aceh Utara.

Geuchik Gampong Kilometer VIII Mahyeddin Abu Bakar kepada media ini mengatakan, budidaya nilam di desanya telah berkembang sejak tahun 1996 silam.

Menurut keterangan Mahyeddin, nilam Aceh Utara  varietas Lhokseumawe berada di peringkat kedua terbaik dunia berdasarkan SK Menteri Pertanian nomor: 320/Kpts/SR.120/8/2005 dengan daya produktivitas terna 42,59-64,67ton/ha.  Sementara produksi minyak 273,49-415,65 kg/ha. Dengan kandungan kadar Pathchouli Alcohol 34,46 persen.

Sambung Mahyeddin, saat ini Atsiri Researh Centre (ARC) Unsyiah telah menyusun peta jalan (roadmap) Sistim Inovasi Daerah (SIDa) untuk pengembangan agribisnis tanaman nilam di Aceh Utara, untuk memudahkan ekspor minyak nilam Aceh ke luar negeri.

"Saya selaku kepala desa dan masyarakat Km VIII menyambut baik kerja sama Pemkab Aceh Utara dengan Atsiri Researh Centre (ARC) Unsyiah yang telah menyusun peta jalan (roadmap) Sistim Inovasi Daerah (SIDa) untuk pengembangan agribisnis," ujar Geuchik yang telah menghasilkan produk Kerupuk Jengkol Bratana di desanya ini.

Saat ini ungkap Mahyeddin, dirinya bersama Kader Pembangunan Manusia Gampong (KPM-G) telah mengimplementasikan racikan parfum dengan kandungan minyak nilam sebagai pengikat aroma. 

Bermodalkan jerih triwulan ketiga yang diterimanya, parfum "Mangat Bee" produk UPPKS (Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Sejahtera) KM VIII-Simpang Keuramat yang dipromosikan lewat jejaring sosial banyak menuai komentar positif. Dan racikan geuchik itupun mulai dilepas ke pasaran sejak 18 November 2019, meski belum mengantongi izin resmi.

Sementara itu Tgk. Nazaruddin, S.Sos.I, M.Ag, Anggota DPR-K Aceh Utara asal Simpang Keuramat sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kreativitas yang ditunjukkan oleh Geuchik Kilometer VIII tersebut. 

"Dalam waktu dekat ini saya akan bantu untuk pengurusan izin dan sertifikasi halal di LPPOM-MUI terhadap produk kreatifitas Geuchik Din ini. Hal ini kiranya tidak merupakan tindakan yang berlebihan, melainkan merupakan sebuah perubahan mindset yang ditunjukkannya untuk peningkatan ekonomi masyarakat," pungkas Tgk. Nazar, Rabu (20/11/2019).[ZAM/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini