-->








Polemik Islamphobia yang Terus Berkembang

16 Desember, 2019, 18.56 WIB Last Updated 2019-12-16T11:56:37Z
PADA dasarnya islamphobia jadi isu di dunia yang mengemparkan seantero negeri, dimana membuat semua agama takut kepada islam. Islam itu artinya agama Islam dan phobia adalah rasa takut. Jadi, Islamophobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap agama Islam dan umat muslim. Islamophobia mulai tumbuh di tengah-tengah kehidupan masyarakat non muslim, khususnya di Amerika dan Eropa. Bahkan di Indonesia yang mayoritas muslim terbanyak di dunia saja telah adanya isu-isu soal islam radikal, celana cingkrang dan cadar adalah teroris. Istilah islamphobia itu telah ada pada tahun 1980 an, tetapi menjadi viral atau populer setelah kejadian serangan 11 September 2001.

Serangan 11 September  adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001. Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Islam, al-Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang. Para pembajak sengaja menabrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trade Center atau lebih dikenal menara (WTC) di New York City kedua menara runtuh dalam kurun waktu dua jam. Seperti yang dikatakan oleh Prof Dr Steven E Jones (Guru Besar fisika pada Birgham Young University, USA) menyatakan hasil risetnya bahwasanya bahan-bahan peledak telah diletakkan di bangunan WTC tesebut. Sama halnya juga Prof Dr Morgan Reymonds (Guru Besar pada Texas University, USA) menyatakan belum ada bangunan baja ambruk hanya oleh kobaran api. Jelas ini adalah sebuah skenario para penguasa anti islam yang ingin merusak atau menghancurkan marwah agama islam, Sehingga populerlah kata "Islamphobia".

Pada zaman ini, agama islam sering diidentikan dengan radikal dan teroris, sehingga membuat mindset pemikiran orang-orang di dunia bahwasanya islam itu adalah agama yang penuh kekerasan dan sangat tidak intoleran, sehingga membuat orang-orang takut kepada umat islam atau menjauhi orang muslim. Yang sering dijadikan target adalah orang muslim perempuan yang mengenakan jilbab atau cadar, dan pada laki-laki yang berjenggot dan memakai jubah. Ini adalah fitnah yang sangat keji yang dibuat oleh orang yang tentunya tidak suka terhadap agama islam

Kini polemik islamphobia membuat kurangnya harmonisasi antar umat beragama dikarenakan takut terhadap umat islam. Sehingga membuat umat muslim di dunia merasa seperti di asingkan atau di jauhkan oleh mereka yang sudah terkena doktrin islamphobia, bahkan umat muslim menjadi bahan cacian, tidak hanya itu saja, juga adanya diskriminasi. Survei European Union Agency for Fundamental Rights (FRA) menyingkap bahwa diskriminasi terhadap Muslim di Eropa meningkat dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil survei yang dilakukan selama akhir 2015 hingga 2016 lalu itu memaparkan 40 persen atau dua dari lima Muslim di Eropa mengalami perlakuan tidak adil saat mencari pekerjaan dan mengakses layanan publik lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan. Sebagian besar responden juga menuturkan pernah mengalami perlakuan tidak adil selama 5 tahun terakhir, sebelum survei ini dilakukan. Dalam laporan berjudul Second European Union Minorities and Discrimination Survey (EU-MIDIS II): Muslims - Selected Findings itu, FRA melibatkan 10.500 Muslim dari 15 negara di Eropa termasuk Perancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Swedia, dan Inggris. Hasil survei memaparkan hampir 40 persen responden wanita yang mengenakan jilbab atau niqab merasa mendapat perlakuan diskriminatif saat melamar pekerjaan. Sementara itu, lebih dari 30 persen responden wanita Muslim lainnya bahkan mengaku pernah mendapat pelecehan yang sebagian besar berbentuk hinaan. Sedangkan 47 persen pria Muslim merasa kerap dicegat atau menjadi sasaran pengawasan otoritas keamanan setempat karena memakai pakaian tradisional atau keagamaan. Selain itu, survei juga menyebut sekitar 17 persen responden mengaku pernah mengalami diskriminasi langsung akibat kepercayaan mereka. Jumlah ini meningkat tujuh persen dari penelitian serupa yang terakhir dilakukan pada 2008 lalu.

Pemahaman islamphobia kini terus disebarkaluaskan bahwa Islam adalah agama yang radikal dan menghalalkan segala tindakan yang bertujuan menghilangkan nyawa manusia. Padahal Islam sendiri tidak pernah membenarkan perkara tindakan ini. Apalagi dengan adanya kejadian-keajadian teror yang mengatasnamakan islam. Sekarang ini ketika kita mendengar kata teroris pasti ujung-ujungnya ada nama islam. Mereka yang sudah terkena islamphobia ini tidak pernah tahu bagaimana ajaran islam sebenarnya, apa itu teroris dan apa makna jihad dalam agama islam? 
Islam (Arab: al-islām): ("berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah atau bisa juga Islam adalah agama yang penuh kedamaian. Rahmat untuk seluruh islam. Seperti suri tauladannya yaitu Muhammad SAW. Ingin tahu islam lebih mendalam maka kenalilah, pahamilah cari tau tentang akhlak Rasulullah yaitu Muhammad SAW. Untuk masalah terorisme biasa dikaitkan dengan jihad dan tentu masalah pembunuhan. Teroris merupakan orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik. Atau sekumpulan orang yang mengganas dengan membakar rumah penduduk dan bom bunuh diri.

Jihad itu bermakna luas, Jihad secara bahasa berarti mengerahkan segala upaya dan kemampuan, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Jihad bisa juga rela melakukan apa saja (perjuangan) bahkan rela berkorban nyawa demi agama yang di belanya atau demi sesuatu yang dianggapnya benar. Jihad jika memenuhi syarat, jika dilakukan 'di jalan Allah'. Oleh karena itu, segala upaya yang dilakukan tidak di jalan Allah Ta'ala, maka tidak bisa dikatakan sebagai jihad. Bahkan memerangi nafsu setan di dalam hati itulah jihad yang paling utama. 

Jihad secara singkat berjalan di jalan Allah SWT, sedangkan para teroris membunuh banyak manusia apakah atas dasar Allah SWT atau hawa nafsu mereka? Satu, jika karena Allah SWT mestinya para teroris tak perlu membunuh sampai frontal tak tepat sasaran, karena Allah SWT tak memerintahkan kekerasan. Kalau tujuannya agar memusnah para kafir. Ash Shabuur : Allah SWT Maha Sabar dan tidak bersifat terburu-buru. Allah SWT berhak mengazab siapa yang menghendakinya. Jika itu alasan pengeboman agar para kafir masuk islam, Allah tak memerintahkan atau paksaan untuk beragama. Membela agama Allah SWT yaitu bukan dengan membuat kegaduhan ataupun kekacawan. Ini di era sosial zaman bertoleransi, dan toleransi di dalam surah/surat: Al-Baqarah Ayat: 6, yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman."

Apabila kita pernah mendapatkan peringatan, kita tidak mengacuhkannya seperti yang tidak pernah mendengarnya, supaya tidak digolongkan orang-orang kafir. Kita cukup memegang teguh syariat islam, jangan usik kaum kafir. Allah SWT berhak mengazab siapa yang dikehendakinya benar.  "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku" (QS. Al Kafirun:6)

Sangat jelas bahwasanya islam juga menolak paham-paham seperti teroris yang membunuh orang yang kafir atau non muslim, kecuali ada kafir yang bisa dibunuh dan mempunyai alasan kenapa boleh dibunuh, yakni orang kafir yang memerangi kaum Muslimin dan halal darahnya untuk ditumpahkan (dibunuh/ diperangi). Kafir yang seperti ini dinamakan kafir harbi, contoh pada masa ini seperti kaum yahudi Israel yang membunuh umat muslim di Palestina dan merebut tanah umat muslim di Palestina, tidak mungkin umat muslim yang ada di Palestina berdiam diri saja ketika beribadah saja diganggu, dan hak-haknya dirampas. 

Sungguh mengherankan dimana agama islam yang sering menjadi korban diskriminasi, pembunuhan, dan pemerkosaan. Tapi masih  juga dikatakan bahwa agama yang penuh kekerasan, padahal yang sering terjadi sekarang ini pembantaian umat muslim di Rohingya oleh mayoritas buddha di Myanmar, tetapi tidak ada muncul buddhaphobia, di Israel umat yahudi membantai dan membunuh manusia seperti membunuh semut, tetapi juga tidak ada muncul kata yahudiphobia, dan di China tepatnya di Xinjiang, pemerintah pusat China melarang muslim Uighur membaca Al-Qur'an dan melarang beribadah, hingga memasukkan warga ke sebuah kamp konsentrasi, tetapi juga tidak ada komunisphobia. Dimana hadirnya HAM (hak asasi manusia) ketika umat muslim di dunia didiskriminasi. 

Ketika persoalan ini belum selesai, mengapa mereka yang membunuh umat muslim yang ada di seluruh penjuru dunia tidak dikatakan teroris atau radikal? Tentu saja jawabannya karena mereka para penguasa-penguasa yang zhalim ini takut terhadap islam, dikarenakan islam adalah agama yang sangat menantang ketika adanya kezhaliman dan kebatilan. Semua mata tertutup ketika islam menjadi korban, sehingga menjadi kebiasaan dan hal yang sangat wajar ketika umat muslim didiskriminasi. Bagi siapa saja yang ingin membantu umat muslim di dunia Anda tidak perlu menjadi muslim untuk membela muslim, tapi cukuplah menjadi manusia.

Penulis: Ikhwanusshufa (Mahasiswa Ilmu Politik Fisip Uin Ar-Raniry Banda Aceh)
Komentar

Tampilkan

Terkini