-->








Plt Gubernur Aceh Lebay dan Baper, KPA: Belajarlah dari Filosofi Penjual Soto

01 Maret, 2020, 06.24 WIB Last Updated 2020-02-29T23:24:38Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Carut marut persoalan perpolitikan dan pemerintahan di Aceh kembali direspon pemerintah dengan untaian puisi yang sebenarnya bukan lah kebutuhan dan harapan publik. Politik yang dilakonkan seorang Plt yang seakan menunjukkan sikap anti kritik dan seakan-akan menunjukkan dirinya korban bully selama ini, lalu melakukan counter opini melalui puisi seakan-akan dirinya tengah terdzalimi.

Penilaian ini disampaikan oleh Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA) Muhammad Hasbar Kuba kepada media, Jum'at (29/02/2020).

Menurut Hasbar, sebagai seorang pemimpin, Plt Gubernur seharusnya tidak manja dan sedikit-dikit baper.

"Seyogyanya Plt Gubernur mawas diri, memberikan penjelasan-penjelasan yang rasional kepada rakyat, bukan malah menjawab persoalan dengan untaian puisi seakan dirinya terdzalimi. Plt. Gubernur harus banyak belajar dari filosopi penjual soto, ada yang minta rasanya asin rasanya manis, tambah garam, tambah cabe dan seterusnya. Namun seorang penjual sate tetap melayani dengan senyuman dan mengakomodir serta menyajikan rasa yang terbaik. Jadi, Plt Gubernur sebagai seorang pemimpin jangan terlalu lebay," ujarnya.

Menurut Hasbar, keluhan hingga kritikan masyarakat selama ini justru bagian dari muara kekecewaan atas sikap dan kebijakan Plt Gubernur sendiri.

Dia mencontohkan, kebijakan terkait rumah dhuafa yang dibatalkan, kebijakan terkait pembelian mobil dinas, dan kebijakan lainnya yang melukai hati rakyat. Apalagi, hal itu terjadi di kala kondisi pilu menimpa ekonomi masyarakat Aceh.

"Jadi tak perlu balas dengan puisi lebay itu, yang rakyat tunggu itu perbaikan dan kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat. Disini kami lihat Plt Gubernur sedang gagal paham dan terlalu banyak dibuai halusinasi orang -orang sekeliling yang berefek tak bagus kepada citra Plt Gubernur dihadapan rakyat," imbuh Mahasiswa Hukum Tata Negata UIN Arraniry ini.
KPA juga menyarankan agar Plt Gubernur harus belajar banyak dari Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman yang selalu senyum ketika dikritisi sekalipun bahkan tak pernah menutup diri dari publik, justru memperbanyak ruang publik hingga bisa menampung keluh kesah masyarakat.

"Di awal-awal kepemimpinannya Pak Aminullah juga dikritisi tapi beliau jawab semua bukan dengan puisi tapi dengan langkah aksi nyata. Alhasil, hari ini Kota Banda Aceh semakin hari semakin membaik, bahkan mendapat prestasi yang luar biasa. Kita bisa lihat dari capaiannya sektor kemiskinan Banda Aceh paling rendah dan mengalami peningkatan ekonomi maksimal. Indeks Pendidikan Manusia (IPM) juga meningkat, bahkan Walikota menjadikan pendopo sebagai tempat berbagai kegiatan masyarakat," ujarnya.

Langkah-langkah Walikota Banda Aceh itu, kata Hasbar, patut dicontoh oleh Plt Gubernur. Jadi, Plt Gubernur harus banyak-banyak belajar kepada Walikota Banda Aceh jangan terlalu banyak lebay dan baper ketika dikritisi.

"Jadi jika kritikan cuma bisa dibalas dengan puisi, jika masalah cuma dibalas dengan curhatan. Apakah itu indikator Aceh Hebat yang dimaksud. Justru, ini tentunya bagi masyarakat akan menghadirkan kekecewaan. Saran kami, gubernur harus meruqiyah orang-orang sekitarnya agar tidak terlalu lama membuat halusinasi di Aceh," pungkasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini