-->








Refan Kumbara Minta Bupati Copot Direktur RSUDYA Tapaktuan

17 Agustus, 2020, 18.26 WIB Last Updated 2020-08-17T11:26:41Z
LINTAS ATJEH | ACEH SELATAN- Pegiat sosial media atau selebgram asal Aceh Selatan Refan Kumbara,  kecewa atas sikap RSUDYA Tapaktuan yang langsung memvonis pasien meninggal karena Covid-19. Padahal tes swabnya tidak dilakukan.

Refan Kumbara, kepada Lintasatjeh.com, Senin (17/08/2020), mengatakan, ibu berinisial R, wanita asal Kecamatan Sawang, divonis Covid-19 oleh RSUDYA Tapaktuan. Dia dimakamkan secara protokol kesehatan, sehingga keluarga tidak ikut berperan secara langsung ketika almarhumah R di makamkan.

"Saya minta bapak Bupati Aceh Selatan untuk mencopot Direktur RSUDYA Tapaktuan karena memfitnah saudari R terinfeksi Covid-19 dan keluarga almarhumah R, Rahmat Taisir selaku anak semata wayang meminta pihak Kepolisian dan Pemerintah Aceh Selatan mengusut tuntas kasus ini," ujarnya.

Menurut penjelasan Taisir, Ibunya sudah ada riwayat penyakit jantung, lambung, sesak nafas dan sakit sudah 15 atau 20 tahun dan itu kambuh dan sembuh.

"Kemarin sebelum ibu dirawat di RSUDYA Tapaktuan. Ibu, kami rawat dirumah selama 8 malam, kemudian kami bawa ke Puskesmas Meukek, dan dirawat selama 2 malam. Pihak Puskesmas mengaku tidak mampu menangani karena kekurangan alat medis dan pihak keluarga meminta kepada puskesmas untuk segera merujuk ibu ke RSUDYA Tapaktuan untuk ditangani lebih lanjut," jelasnya.

Masih kata Taisir, sesampai di RSUDYA Tapaktuan ibu dirawat di UGD, di cek darah serta rontsen dan tidak di test swab sama sekali. Jadi kalau ada yang mengatakan Ibu di test swab itu penipuan, Ibu tidak di test swab.

"Dari UGD Ibu langsung dipindahkan ke ruang isolasi Covid-19 RSUDYA Tapaktuan, tanpa mengkonfirmasi bahwa ibu saya diduga Covid-19," paparnya.

Taisir menjelaskan selama diruang Isolasi Covid, dia merawat ibunya, dengan pakaian biasa tanpa APD, dan perawat disitu tidak menyarankan dia untuk memakai APD.

"Saya tidak pakai APD, perawat hanya  mengatakan ke saya, nanti jangan bilang sama orang luar kalau kamu bisa merawat  ibumu, itu saja," jelas Taisir lagi.

Sekarang Ibu sudah meninggal, mereka memandikan dan memakamkan Ibu secara protokol kesehatan, seperti pasien yang positif Covid-19.

"Kami meminta Kapolres Aceh Selatan untuk mengusut ini, supaya kedepan tidak ada lagi keluarga yang dizalimi pihak rumah sakit tersebut seperti yang kami rasakan," tutup Taisir. [*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini