-->








Ke Pedalaman Petani Garam, Ini yang Dilakukan KKN Unimal K176

19 November, 2020, 06.20 WIB Last Updated 2020-11-18T23:20:50Z

LINTAS ATJEH | ACEH BESAR -  Mahasiswa KKN Covid-19 Kelompok 176 Universitas Malikussaleh melakukan kegiatan dalam rangka mengintrogasi tempat pedalaman pembuatan garam dari segi proses hingga menjadi garam di kawasan masyarakat Ujong Keupula, membagikan masker, mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan dengan baik dan benar sesuai WHO dan cara memakai hand sinitaizer didesa Ujong Keupula, kabupaten bertempatan lancang garam, Selasa (27/10/2020).

Mahasiswa yang bergabung dalam kelompok 176 yaitu Juniati dari jurusan ekonomi pembangunan, Nurul Akmal dari jurusan manajemen, Nurul Hayya dari jurusan hukum, Firli Fonna dari jurusan sosiologi, Ajirna dari jurusan sosiologi, Nita Rizkia dari jurusan hukum, Khatijah dari jurusan studi pendidikan fisika, dengan dosen pembimbing Ferdy Saputra, S.H., M.H,.


Ketua Kelompok  Juniati mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bahkan kemauan masyarakat menjaga kebersihan dalam melakukan pekerjaan di ladang garam serta mengontrol keadaan yang jauh dari kata bersih. Dengan ini kelompok KKN 176 Unimal turun langsung kelapangan yaitu ujong keupula yang terpelosok yang jauh dari perkotaan. Dengan keadaan ini membuat para kelompok KKN 176 Unimal turut perihatin terhadap apa yang dilakukan para pekerja tersebut. 


"Untuk meningkatkan kebersihan serta pola hidup yang sehat untuk membiasakan cuci tangan 5 kali sehari lebih baik dilakukan saat wudhu berlangsung dan memberikan kesadaran dalam mencuci tangan dengan baik dan benar sesuai dengan standar WHO terhindar dari covid-19 dari itu mahasiswa Universitas Malikussaleh sangat senang hati dalam melakukan kegiatan sosialisasi pada para pekerja diladang garam," ujarnya.


Dijelaskannya, kami ikut berpartisipasi untuk masyarakat yang bekerja  di Kemukiman Lampanah tepat di lancing garam, diantaranya mengangkut kayu untuk pemasakan garam, pengangkutan air, membantu pengangkatan air garam yang sudah siap untuk di masak, membantu dan melihat proses pemasakan.

 

Kemudian melihat proses pembuatan tempat untuk penjemuran garam. dan mebagikan masker bagi para pekerja serta memberikan arahan tentang kesehatan untuk menjaga kestabilan tubuh di masa pandemi.

Dari proses di atas ini banyak hal yang kami dapatkan, seperti kurangnya air, air yang di ambil harus di ambl dengan jarak yang cukup jauh. Misalnya air dari rumah di bawa ke tempat pembuatan garam,jarak yang ditempuh kurang lebih dua kilo. 

"Dan yang menjadi perhatian kami adalah dimana terhadap para pekerja paruh baya yang seharusnya tidak bekerja lagi dengan kondisi pembuatan garam yang sangat relatif capek serta cukup berat," bebernya.


"Semoga dengan adanya keikutan mahasiswa Unimal  dapat membantu meskipun tidak terlalu banyak yang bisa kami lakukan. Bahkan dengan kehadiran kami  mampu memberikan pemahaman tentang bahayanya Covid-19 dan tidak lupa kami bagi kan masker untuk melindungi para pekerja dari bahaya !Covid-19 di masa pandemi," tutup Juniati kepada redaksi, Kamis (19/11/2020).[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini