-->








Mahasiswa KKN-BK Unimal K357 Perkenalkan Produk Olahan Hasil Perikanan Kepada Masyarakat

19 November, 2020, 10.12 WIB Last Updated 2020-11-19T03:12:45Z

 

LINTAS ATJEH | ACEH SINGKIL - Mahasiswa KKN Balik Kampung (KKN-BK) Kelompok 357 Universitas Malikussaleh melakukan sosialisasi dan memperkenalkan produk olahan hasil perikanan kepada masyarakat Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil, Minggu (18/11/2020).


Kelompok KKN 357 terdiri dari dua orang mahasiswa program studi Akuakultur dan program studi Ilmu Kelautan dan dari satu fakultas yang sama yaitu, Fakultas Pertanian. Mereka di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Subhani, S.SOS., M.Si.


Ketua Kelompok 357, Irhamna mengatakan kegiatan sosialisasi dan memperkenalkan produk olahan hasil perikanan sangatlah penting diketahui oleh masyarakat. Karena produk ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam memilih produk yang akan dijual serta juga menambah nilai jual dari suatu barang mentah yang belum diolah seperti ikan yang dijual dengan harga yang relatif murah, setelah di olah maka nilai jualnya akan lebih tinggi.


Dilihat dari data geografis Pulau Baguk, hampir keseluruhan masyarakat bekerja sebagai nelayan. Hasil tangkapan nelayan yang melimpah terkadang membuat harga jual ikan menurun, biasanya terjadi pada musim-musim tertentu yang jumlah ikan yang di dapat sangat banyak.


Menurut Sekretaris Desa Pulau Baguk, Hafiz mengatakan bahwa pengembangan untuk pengolahan hasil perikanan terbilang masih sangat minim, karena produk yang dijual juga masih sedikit. Beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya sumberdaya alam yang ada di pulau baguk sangat mendukung bila dikembangkan oleh masyarakat yang ada di Pulau Baguk. 


"Karena otomatis dapat membuka lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ungkap Hafiz.


Ketua Kelompok 357 menyampaikan, Kamis (19/11/2020), di samping itu, Pulau Baguk juga merupakan desa wisata yang  sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Produk perikanan juga dapat menjadi solusi yang baik, selain bahan bakunya yang mudah di dapat seperti ikan, produk olahan hasil perikanan juga dapat dijadikan  sebagai oleh-oleh khas dari Desa Pulau Baguk.


“Kami memilih membuat bakso dan nugget ikan, karena menurut kami dua produk tersebut dapat kita sajikan dalam bentuk jadi dan setengah jadi. Para wisatawan dapat membeli sesuai keinginan baik setengah jadi maupun yang sudah jadi. Dilihat dari teksturnya, bakso dan nugget bisa disajikan dengan berbagai makanan lain seperti dengan mie dan nasi. Selain itu, juga bisa di variasikan lagi menjadi bakso goreng dan bakso bakar. Sudah hal yang umum, bahwa bakso dan nugget juga banyak disukai beberapa kalangan, seperti anak-anak dan orang dewasa," ujar Irhamna.

Pihak Desa Pulau Baguk akan sangat mendukung bila ada masyarakat yang ingin mengembangkan olahan dari hasil perikanan, bahkan pihak desa Pulau Baguk akan menyediakan pasar untuk penjualan produk olahan hasil perikanan. 

"Nah, sebagai putra/i daerah sudah menjadi kewajiban kita mengembangkan potensi yang ada di daerah kita," tandas Irhamna, Ketua Kelompok 357.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini