-->








Legitimasi Jurnalis Perempuan Sangat Penting!

21 Desember, 2020, 11.38 WIB Last Updated 2020-12-21T04:48:29Z

LINTAS ATJEH | JAKARTA - Maraknya media online di Indonesia membuka peluang bagi para jurnalis pada umumnya, dan jurnalis perempuan pada khususnya.

Mengapa Jurnalis Perempuan? Apakah itu sebuah pengkotakan profesi? Tentu saja tidak, secara profesi tentu tidak ada perbedaan antara jurnalis laki-laki dan jurnalis perempuan. Namun perlu ada penekanan yang menyangkut legitimasi sebagai jurnalis perempuan di mata masyarakat.

“Secara umum di Indonesia, masyarakat menganggap perempuan masih belum bisa disetarakan dengan laki-laki,” ujar R Astrid Esther yang juga Bendahara Umum MIO atau Media Independen Online Indonesia, Senin (21/12/2020).

Astrid menjelaskan bahwa profesi jurnalis merupakan tantangan tersendiri bagi kaum perempuan Indonesia. Profesi yang selama ini mengesankan profesi laki-laki, ternyata jurnalis ini merupakan profesi yang juga menjanjikan sebagai karir kaum perempuan di Indonesia.

“Perspektif jurnalistik sangat luas, karena seluruh aspek kehidupan merupakan lahan bagi jurnalis, dan itu tidak akan pernah habis. Jadi pintu peluang bagi perempuan untuk terjun ke dunia jurnalistik sangat terbuka lebar,” papar Astrid yang juga Ketua Umum DPP Perempuan Merah Putih yang aktif dalam memperjuangkan harkat perempuan di Indonesia.

Menurut Astrid, selain pemahaman keprofesiannya, jurnalis perempuan juga mempunyai keleluasaan untuk berinteraksi dengan berbagai sektor di Indonesia. Seperti pemerintahan, instansi-instansi milik negara, BUMN, perusahaan swasta, tokoh publik, dan masih banyak sektor yang bisa dijangkau, untuk menyebarkan kembali hasilnya kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan di Indonesia.

Astrid yang juga aktif sebagai Ketua Yayasan Seniman Jalanan Indonesia, Ketua Srikandi Dhipa Adista Justicia, dan juga Ketua Umum Indonesia Entertainment ini menegaskan bahwa jurnalis perempuan mempunyai peranan penting bagi kemajuan Perempuan Indonesia.

“MIO akan memberikan ruang yang luas bagi jurnalis perempuan dalam program-programnya ke depan, karena semakin banyak perempuan yang mengolah dan menyebarluaskan berita secara baik dan benar. Juga akan membentuk perempuan-perempuan Indonesia menjadi pembaca yang cerdas dan kaya akan referensi dalam mendidik anak-anaknya,” ujar Astrid menutup perbincangan ini.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini