LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang gelar acara 'Diseminasi Kurikulum, Silabus, Bahan Ajar, Muatan Lokal Bernuansa Islami Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dan Adat Budaya Tamiang (ABT), Kamis (28/01/2021).
Acara diseminasi tersebut berlangsung di Aula Setdakab dan dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT. Insyafuddin, ST, sekitar pukul 09.30 WIB.
Membacakan sambutan Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M.Kn, Wabup Insyafuddin menyampaikan bahwa sebagai kepala daerah Ia menyambut baik digelarnya acara diseminasi ini, karena sangat berguna untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan siswa/siswi agar lebih memahami ilmu agama sehingga mereka menjadi generasi yang Islami.
"Aceh Tamiang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islami. Peranan guru agama sangat penting guna mentransfer ilmu dalam membantu anak didik agar berkembang lebih baik sesuai norma-norma yang berlaku," terangnya.
Wabup Insyafuddin juga menambahkan bahwa Ia bersama Bupati Mursil sangat mengapresiasi hasil pemikirian dan kerja keras tim penyusun yang telah melahirkan kurikulum muatan lokal BTQ dan ABT.
"Kami berterimakasih kepada Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Tamiang, baik dari periode sebelumnya, yang telah mengawali tahap demi tahap dan berperan sebagai fasilitator, motivator serta sebagai pendamping," ungkap Wabup Aceh Tamiang.
Sebelumnya, pada saat pembukaan acara, Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tamiang, Fahmizar, S.Pd melaporkan bahwa kurikulum muatan lokal ini merupakan sebuah mata pelajaran untuk mengembangkan potensi daerah sebagai bagian dari upaya dan meningkatkan mutu pendidikan di madrasah/sekolah.
"Muatan lokal sebagai upaya melestarikan bahasa dan budaya daerah dimana sekolah itu berkembang dalam potensinya, kita berbudaya Tamiang dan salah satu bagian dari Provinsi Aceh tentu saja ingin mengembangkan kearifan lokal daerah Tamiang yang berbasis budaya syariah," terangnya.
Kepala MPD Aceh Tamiang juga menambahkan bahwa Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pioner pembuatan kurikulum muatan lokal di Provinsi Aceh. Dirinya sangat optimis, peserta didik SD sampai SMA akan menjadi siswa yang berbudaya berbasis syariat dan bermuara kepada pembentukan generasi Islami.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim penyusun silabus/bahan ajar BTQ dan ABT, Dra. Suriani juga turut melaporkan mengenai proses penyusunan kurikulum. Dalam prosesnya, Ia sampaikan penyusunan dimulai sejak Januari 2015 dan rapat koordinasi bersama para tokoh pendidikan dan adat menjadi momentum dalam menghasilkan draft kurikulum BTQ dan ABT.
"Pemikiran ini lahir dilatarbelakangi dengan masih banyaknya anak-anak yang belum mampu membaca Al-Qur’an dan sebagai upaya menumbuhkan akar budaya yang dimiliki oleh Tamiang ke dalam karakter anak. Semoga kurikulum ini dapat diimplementasikan oleh seluruh Instansi Penidikan di Kabupaten Aceh Tamiang," ungkapnya.
Usai penyampaian sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang Diseminasi Kurikulum, Silabus, Bahan Ajar, Muatan Lokal Bernuansa Islami Baca Tulis Al-Qur’an disampaikan oleh M. Safi’i, S.Ag dan Muatan Lokal Adat Budaya Tamiang (ABT) disampaikan oleh Rudiardi, M.Pd.[*/Red]