-->




Dulu Hina Nabi Muhammad, Presiden Prancis 'Emmanuel Macron' Kini Ditampar Depan Orang Ramai

09 Juni, 2021, 21.42 WIB Last Updated 2021-06-09T14:42:32Z

Saat Marcon menyapa warganya di Perancis Tenggara 
tiba-tiba seorang pria berkaus hijau menampar wajahnya, 
Foto: Via REUTERS/BFMTV/ReutersTV

LINTAS ATJEH | JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mendadak viral usai tersebar video wajahnya ditampar di depan banyak orang. 

Mengutip BBC, video yang tersebar di media sosial itu menampilkan Macron tengah berjalan ke arah warga yang berkerumun. 

Saat Marcon menyapa warganya di Perancis Tenggara, Selasa (08/06/2021), tiba-tiba seorang pria berkaus hijau menampar wajah Macron.

Berdasarkan laporan media Prancis, dua orang pria telah ditangkap atas insiden tersebut.

"Kita tidak boleh membiarkan orang-orang ultra-kekerasan mengambil alih debat publik, mereka tidak pantas mendapatkannya," kata Presiden Macron pada surat kabar Prancis Le Dauphine.

Pria itu saat menampar sang presiden dilaporkan meneriakkan 'Turunkan Macron-isme' dan 'Montjoie, Saint-Denis' atau seruan perang Kerajaan Prancis.

Setelah insiden itu terjadi, Presiden Macron langsung kembali berinteraksi dengan orang-orang banyak.

"Saya melanjutkan dan saya akan melanjutkan. Tidak ada yang akan menghentikanku," bebernya.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Hingga kini belum diketahui identitas dan motif sang pelaku. 

Sementara itu, sang pelaku kini tengah diperiksa oleh gendarmerie, kelompok militer di Prancis.

Pada November 2020 lalu, Macron sempat membuat geger karena telah mendukung penistaan pada Nabi Muhammad SAW. 

Kontroversi berawal dari tindakan seorang guru Samuel Paty yang menggunakan kartun terbitan Charlie Hebdo tahun 2015 yang merupakan penghinaan pada Nabi Muhammad. 

Tindakan ini menuai protes dari komunitas dan Paty terbunuh dengan kepala dipenggal.

Presiden Emmanuel Macron menilai kartun atau karikatur Nabi Muhammad di Charlie Hebdo sebagai kebebasan berpendapat.

Dia juga mengatakan Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis dengan posisi muslim makin sulit.[*/Red]

 

Komentar

Tampilkan

Terkini