Hal tersebut penting, mengingat kewenangan penentuan pemenang vendor proyek pembangunan Pemerintah Aceh menjadi tugas Pokja PBJ. Kerja juga harus cepat, bersih dan transparan, agar manfaatnya dirasakan masyarakat.
Permintaan tersebut di sampaikan Nova Iriansyah, usai menyerahkan SK dan menyaksikan penandatanganan pakta integritas anggota baru Pokja pengadaan barang dan jasa, di Anjong Mon Mata Meuligoe, Jumat, (31/12/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Aceh, Taqwallah, para Asiten Sekda, dan para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Gubernur menilai, kinerja Pokja PBJ tahun 2021 begitu lamban. Hal tersebut terlihat dari serapan realisasi APBA. Oleh sebab itulah, pihaknya melakukan reformasi, revitalisasi dan mengganti format kerja. Salah satunya dengan merekrut anggota Pokja yang baru.
Setidaknya lanjut Nova, ada anggaran 3 triliun dari semua paket program pembangunan Pemerintah Aceh yang harus di lelang oleh Biro PBJ. Kecepatan kerja Pokja dalam menyelesaikan pelelangan paket pekerjaan tersebut menentukan penurunan kemiskinan di Aceh. Sebab belanja pemerintah menjadi sumber keuangan paling penting bagi masyarakat Aceh.
“Saudara telah melakukan penandatanganan pakta integritas di depan gubernur, itu artinya pekerjaan ini tidak main-main, Pokja ini menentukan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujar Nova.
Lebih lanjut, Gubernur Nova mengingatkan anggota Pokja agar menjalankan tugasnya dengan sifat yang jujur, transparan, akuntabel serta loyal terhadap pimpinan. Ia meminta mereka untuk menghindari praktek pekerjaan yang melanggar hukum.
“Syukuri amanah pekerjaan yang di berikan ini dengan bekerja dengan baik, lakukan pekerjaan dengan baik selagi di beri kepercayaan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat Aceh,"pungkas Nova.[*/Red]