Dalam rilis yang diterima, Kamis (07/10/2022). Waled Haramen NuriQmar sapaan Abu Meulaboh mengatakan, meskipun dari tiga nama yang diusulkan oleh DPRK Nagan Raya, satu diantaranya merupakan perempuan. Baginya, itu merupakan hal yang wajar.
Dia mencontohkan, kepemimpinan perempuan di Aceh pada zaman dulu sudah ada seperti Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Laksamana Malahayati. Mereka merupakan pahlawan di Aceh.
Kepemimpinan perempuan di tanah rencong sudah pernah terjadi dimasa- masa terdahulu. Apalagi ini sistem ditunjuk oleh Pemerintah Pusat yaitu (Mendagri), bukan dipilih langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Dari tiga orang yang diusulkan, sambungnya. Mendagri belum memutuskan pilihan untuk Pj bupati Nagan Raya, tapi isu terhadap sosok yang akan menggantikan Bupati dan Wakil Bupati Periode 2017-2022, Jamil Idham dan Chalidin Oesman santer menjadi perbincangan hangat di masyarakat setempat.
"Siapapun yang ditunjuk oleh Mendagri nantinya, itu yang terbaik. Kita berharap bisa menjalankan roda pemerintahan Nagan Raya dengan baik," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, tiga nama calon Pj bupati yang diusulkan DPRK Nagan Raya ke Mendagri terdiri dari Fitriany Farhas, selaku Direktur Rendal Deputi Pengamanan Aparatur dan Non Aparatur Negara dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Fitri asli Serambi Mekkah, merupakan sosok perempuan satu-satunya yang diusulkan oleh DPRK Naga Raya.
Sementara dua diantaranya, yakni Azhari, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Pemerintah Provinsi Aceh, Terakhir Teuku Syahrida yang merupakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.[AK/*Red]
