LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman meminta Pencuri Batu Nisan di Kandang Said Gampong Jawa dan Penadah Batu Nisan agar segera mengembalikan nisan curiannya ke tempat semula.
Peusaba menyebutkan pencurian dan pemusnahan batu nisan adalah tindakan keji yang biasanya dilakukan oleh Israel di Palestina. ini adalah tindakan untuk menghilangkan bukti sejarah Aceh, agenda kaum zionis yang membenci Islam.
Program ini adalah program lanjutan dari penghancuran situs sejarah Makam Raja dan Ulama di proyek IPAL/SPALD-T di Darul Makmur Gampong Pande.
Ini merupakan tindakan kaum Crussader dan Knight of the templar yang ingin memusnahkan sejarah Islam di Aceh. Ada kekhawatiran dari Zionis dan Crussader bahwa Aceh akan bangkit di akhir zaman kebangkitan Dunia Melayu. Makanya mereka mulai aktif mencuri dan menghilangkan Manuskrip dan Batu Nisan Aceh.
Batu nisan Aceh memuat kebesaran tokoh aceh. sedangkan manuskrip menyimpan ilmu dan sejarah bangsa Aceh terdahulu. Penghancuran Komplek Istana Darul Makmur Gampong Pande menjadi proyek IPAL/SPALD-T, dan pencurian serta pemusnahan batu nisan di Gampong Jawa adalah awal pemusnahan sejarah Islam.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Mereka kaum terkutuk itu tidak akan berhenti memusnahkan sejarah Aceh," tukas Mawardi geram.
Ketua Peusaba menyesalkan antek-antek pengkhianat di Aceh yang mencuri batu nisan
Aceh.
Di Nanggroe gob na kamue beusoe
Di Nanggroe geutanyoe na kamue Batee jrat Raja
Di negeri orang ada rayap besi
Di negeri ini ada Rayap di Batu Nisan Raja
Peusaba mengatakan Aceh masih menghormati hukum Internasional. Karena itu Peusaba meminta berbagai pihak segera menghentikan tindakannya menghancurkan Syariat Islam dan Adat Budaya Aceh.
Peusaba mengultimatum pencuri dan penadah batu nisan di Gampong Jawa agar segera mengembalikan nisan ketempat semula. Jika tidak akan ada tindakan tegas untuk menjalankan keadilan hukum Aceh Darussalam.[*/Red]



