-->

Walidin dan Nursakdah: Kami Butuh Bantuan Bupati Rocky

30 September, 2014, 23.37 WIB Last Updated 2014-10-01T02:48:02Z
IDI - Walidin (14 th) dan Nursakdah (12 th), dua bocah menderita penyakit leukemia sangat membutuhkan bantuan. Ditemui dirumahnya, Senin (29/9) kondisi kedua bocah ini sangat memprihatinkan. Tubuh, wajah dan matanya menguning, perutnya lebih besar dari tubuhnya bahkan rambutnya rontok dan kurus.

Walidin dan Sakdah adalah anak dari pasangan Zuraida dan Zulkifli warga Desa Kapai Baro, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur. Zuraida mengatakan sejak umur lima tahun kedua anaknya ini sudah sering sakit-sakitan dengan kondisi tubuh yang seperti itu.

"Saya tidak tahu penyakit apa yang diderita kedua anak saya. Kondisi kedua anak saya itu semakin parah, maka pada bulan Juni 2014 lalu, Walidin dan Nursakdah dibawa ke Puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit Graha Bunda Aceh Timur. Setelah menjalani pemeriksaan medik kemudian diketahui bahwa kedua anaknya menderita penyakit leukemia atau penyakit kanker darah," terang Zuraida.

Pihak rumah sakit kemudian merujuk kakak beradik ini segera dibawa ke rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh untuk menjalani pengobatan dan perawatan penyakit leukemia. Sejak diketahui menderita leukemia empat bulan lalu, hanya dua kali Walidin dan Nursakdah menjalani pengobatan dan transfusi darah. Walidin mendapat transfusi 7 kantung darah dan Nursakdah mendapat transfusi 5 kantung darah. Setelah itu, kakak beradik ini tidak pernah lagi menjalani pengobatan karena tidak ada biaya untuk transport pergi ke rumah sakit di Banda Aceh. Padahal  sebelum pulang ke Aceh Timur, dokter menganjurkan agar keduanya rutin melakukan transfusi darah setiap bulan.

Zuraida mengungkapkan sudah dua bulan ini, Walidin dan Nursakdah tidak pergi ke rumah sakit untuk menjalani transfusi darah, karena tidak ada uang untuk ongkos pergi ke Banda Aceh.

"Ini seperti mengisi minyak bensin di sepeda motor, kalau tidak diisi ya tidak bisa hidup. Tapi sudah tidak ada lagi yang bisa dijual. Untuk  makan sehari-hari saja, kami bergantung pada upah sebagai buruh serabutan," ungkap Zuraida.

Zuraida mengaku sudah beberapa kali datang ke kantor Bupati Aceh Timur minta bantuan untuk ongkos pergi ke rumah sakit Banda Aceh. Namun sampai saat ini tidak ada hasilnya. "Saya malu sudah beberapa kali datang tidak bertemu bupati dan tidak ada bantuan. Lagi pula tidak ada uang untuk ongkos pergi ke sana lagi," keluh Zuraida.

Walidin dan Nursakdah mengatakan sangat berharap bisa kembali menjalani pengobatan dan transfusi darah di rumah sakit Banda Aceh. Nursakdah mengaku setelah mendapatkan transfusi darah tubuhnya terasa segar tidak sakit lagi dan bisa tidur enak.

"Saat ini tubuh lemas dan sakit. Saya berharap ada bantuan transport agar bisa ke rumah sakit di Banda Aceh untuk menjalani pengobatan," harap Nursakdah, bocah 12 tahun yang menderita penyakit leukimia. (ar/ivo)
Komentar

Tampilkan

Terkini