-->








Batu Akik Sangiran Jadi Cinderamata Khas Sragen

04 Maret, 2015, 15.41 WIB Last Updated 2015-03-04T08:42:11Z
SRAGEN - Tak mau kalah dengan daerah lain yang memiliki potensi batu akik, Sragen juga tengah mengembangkan batu akik yang menjadi ciri khas dan kebanggaan. Batu akik itu adalah batu akik Sangiran, yang berasal dari fosil tumbuhan. Pilihan batu akik Sangiran dipilih karena sangat spesifik, sangat khas Sragen dan tidak ada di daerah lain. Apalagi Sangiran menjadi homeland atau rumah bagi kehidupan manusia purba yang hidup jutaan tahun lalu.

Bupati Agus Fatchur Rahman mengatakan, dikembangkannya akik fosil Sangiran itu berawal dari pemikiran sederhana. Yakni Sragen harus memiliki barang yang khas yang bisa dijadikan sebagai cinderamata untuk menghormati tamu.

Ada beberapa pilihan spesifik yang dimiliki Sragen. Yaitu batu akik dari fosil tumbuhan yang ada di Sangiran, batik Sragen dan wayang beber.

“Dari ketiganya, dari berbagai pertimbangan akhirnya saya memilih batu akik Sangiran yang paling cocok untuk dijadikan souvenir khas Sragen apalagi saat ini juga tengah booming batu akik dimana-mana,” kata Bupati ketika ditemui di Museum Manusia Purba Sangiran, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe. Apalagi potensi fosil dari tumbuhan yang ada di Sangiran juga sudah lama ada dan dikenal, serta tumbuh semakin bagus karena saat ini muncul demam batu akik.

Fosil tumbuhan adalah fosil yang boleh digunakan dan dimanfaatkan penduduk untuk dibuat kerajinan, salah satunya adalah batu akik. Seperti yang diberikan Bupati kepada Mentan beberapa waktu lalu, yakni batu akik berwarna coklat kemerahan yang terbuat dari fosil pohon bambu. [Suaramerdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini