-->








Adab Malam Pertama Pengantin Baru

21 April, 2015, 22.28 WIB Last Updated 2015-04-21T15:29:12Z
Islam sebagai agama yang syamil (sempurna), memberikan panduan terhadap beragam aktivitas kehidupan manusia. Tidak terkecuali hal-hal yang dianggap kecil oleh sebagian orang. Dalam hal pernikahan, ajaran Islam tidak hanya memberi pedoman tentang syarat sahnya pernikahan beserta rukun-rukunnya. Pada tahapan memasuki malam pertama pun ajaran Islam sudah menyiapkan panduan yang lengkap.

Ada beberapa adab malam pertama, yang harus diperhatikan oleh para pengantin baru, yaitu:

1.Hendaknya suami mengucapkan salam kepada istrinya

Tatkala suami mau memasuki kamar pengantin untuk menemui istrinya, dianjurkan untuk mengucapkan salam. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghilangkan rasa cemas dari hati mempelai wanita.

2.Hendaknya suami berlaku mesra dan penuh kasih kepada istri

Perempuan memiliki perangai yang lembut dan sangat senang diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Pada malam pertama adalah saat yang tepat untuk menunjukan kasih sayang dan rasa cinta. Misalnya dengan memberikan minuman hangat dan makanan ringan. Dengan begitu akan mencairkan suasana dan membina hubungan yang lebih akrab.

3.Suami menempelkan tangannya di ubun-ubun istri dan berdoa

Tatkala akad nikah sudah diikrarkan, suami disunnahkan untuk menempelkan tangannya di ubun-ubun istrinya, sambil berdoa, “Ya, Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan pada dirinya dan kebaikan sifat-sifat yang telah Engkau berikan kepadanya. Aku juga berlindung kepadamu dari keburukan dirinya serta keburukan sifat-sifat yang telah Engkau berikan kepadanya.”

Hal ini akan menambah ikatan hati antara dua sejoli, diharapkan ke depannya hubungan semakin kokoh dan bisa saling menyenangkan.

4.Mengerjakan sholat dua rakaat berjamaah

Dikisahkan pada suatu hari, Abu Said, pelayan usaid melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah Saw, termasuk Ibnu Mas’ud, Abu Dzar dan Hudzaifah. Waktu shalat pun tiba, Abu Dzar hendak menjadi imam. Tetapi, para sahabat yang lain menunjuk Abu Sa’id untuk menjadi imam. Abu Sa’id bertanya, “Haruskah aku yang menjadi imam?” “Ya,” jawab mereka.

Abu Sa’id melanjutkan kisahnya. “Maka aku pun mengimami mereka, padahal aku hanyalah seorang budak. Setelah itu, mereka menasehatiku. Mereka katakan,’Jika engkau telah berkumpul bersama istrimu, maka lakukanlah shalat dua rakaat. Berdoalah kepada Allah agar Dia menganugerahkan kebaikan dari isterimu itu dan melindungimu dari keburukannya. Setelah itu, engkau boleh melakukan apa pun kepada istrimu.”

5.Disunnahkan bersiwak sebelum jima

Ajaran Islam sangat memperhatikan kebersihan, terutama kebersihan mulut. Kedua mempelai sangat dianjurkan untuk bersiwak sebelum menikmati malam pertamanya. Sehingga bau mulut tidak mengganggu keduanya saat memadu kasih.

6.Membaca basmalah dan berdoa sebelum melakukan jima

Ibnu Abbas meriwayatkan, Rasulullah SAW. bersabda, “Ingatlah sekiranya seorang di antara kalian ketika hendak mendatangi istrinya membaca doa, ‘Bismillah, Allahumma jannibnisy-syaithan wajannibisy-syaythana ma razaqtana—‘ Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan jauhkanlah setan itu dari apa pun yang Engkau anugerahkan kepada kami,’ lalu keduanya ditakdirkan untuk memperoleh anak dari persetubuhan tersebut, maka anak mereka itu tidak akan diganggu oleh setan selamanya.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Referensi:

-Al-Qadhi, Muhammad Mahmud. Suburkan Cinta di Rumah kita. Surakarta : Penerbit Samudera, 2007.

-Meti Herawati. Bersama Merawat Cinta. Jakarta: Elexmedia, 2012

Foto ilustrasi: google

Profil penulis:

Meti Herawati, lahir di kota kembang. Ibu dari lima orang anak. Hobi menulis sejak kecil. Beberapa karyanya dimuat di beberapa media. Kini karyanya sudah dibukukan dalam buku solo dan antologi. Jika ingin berkenalan lebih jauh silahkan singgah di rumah mayanya metiherawati.com.
Komentar

Tampilkan

Terkini