-->








Bank Danamon Cabang Meulaboh Dibobol, Rp 882 Juta Digondol

02 Mei, 2015, 19.35 WIB Last Updated 2015-05-02T12:36:59Z
MEULABOH - Bank Danamon Cabang Meulaboh, Aceh Barat, dibobol petugas keamanan dan sopir yang bekerja di bank tersebut. Setelah membobol bank, mereka berhasil ditangkap polisi saat melarikan diri di wilayah Sumatera Utara. 

Penangkapan dilakukan anggota kepolisian Aceh Barat bersama polisi yang bertugas di perbatasan Aceh-Sumatera Utara. Mereka ditangkap pada Sabtu dinihari di Dolok, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. “Saat ini mereka sedang dibawa kembali ke Meulaboh untuk diproses sesuai hukum,” kata Kepala Kepolisian Resor Aceh Barat Ajun Komisaris Besar Faisal Rifai, Sabtu, 2 Mei 2015.

Menurut Faisal, brankas Bank Danamon Cabang Meulaboh diketahui dibobol pada hari libur May Day, Jumat sore, 1 Mei 2015, saat pergantian piket. Sebelum mencuri, tersangka diduga terlebih dulu merusak kamera pengintai. 

Begitu mendapat laporan pembobolan tersebut, polisi langsung menuju lokasi. Polisi menemukan brankas penyimpanan uang telah rusak pada bagian pintunya. Brankas itu ditengarai dibobol menggunakan mesin las untuk memotong. 

Tidak ada fasilitas lain yang rusak. Karena itu, polisi mencurigai pelaku adalah orang dalam bank. Di dalam brankas ditemukan sejumlah uang yang tidak dibawa pelaku, sekitar Rp 250 juta. 

Polisi dan petugas bank yang menduga beberapa orang dalam telah membobol brankas bank tersebut berusaha menghubungi beberapa petugas yang piket pada saat pencurian. Dua pekerja, satpam dan sopir bank, kemudian menghilang dan tidak berhasil dihubungi melalui ponselnya. Polisi pun mengejar dan berhasil menangkap mereka. 

Area Manager Bank Danamon Provinsi Aceh T. Muhammad Ivan mengakui adanya pembobolan brankas bank mereka di Meulaboh. Saat dihubungi, Ivan mengatakan sedang berada di lokasi kejadian bersama aparat kepolisian untuk mendalami kasus ini. 

Menurut Ivan, pihaknya telah mendata kehilangan uang yang disimpan di brankas tersebut. “Uang yang hilang dibawa pelaku adalah Rp 882 juta,” ujar Ivan.[tempo]
Komentar

Tampilkan

Terkini