-->




Balas "Pantun" Timses Jokowi dan Prabowo Soal Warna Baju Capres-Cawapres

04 Januari, 2019, 09.11 WIB Last Updated 2019-01-04T02:11:53Z
JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Joko Widodo-KH Maruf Amin telah memilih foto yang akan dipakai di surat suara di Pilpres 2019.
Adalah foto Jokowi dan Ma'ruf mengenakan kemeja putih dan peci hitam serta berlatar belakang putih yang dipilih.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, foto tersebut dipilih karena memberikan makna tersendiri.
"Pak Jokowi mencerminkan optimisme. Memandangnya menatap masa depan dengan percaya diri," kata Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Kamis (3/2/2019).
Sementara Ma'ruf Amin, lanjut Hasto, menunjukkan jati dirinya sebagai ulama. Hal itu ditunjukkan lewat penggunaan sarung putih yang dikalungkan di lehernya.
"Kiai Ma'ruf dalam jati dirinya sebagai ulama dengan menggunakan sarung. Tak ada perubahan di situ," kata Hasto.
Hasto membandingkan foto tampilan Jokowi-Ma'ruf untuk surat suara dengan tampilan Prabowo-Sandi dalam iklan pemilu yang dibuat Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam iklan tersebut, Prabowo dan Sandi mengenakan jas dan peci hitam. Sedangkan foto Jokowi-Ma'ruf kompak mengenakan busana serba putih seraya tersenyum.
"Kiai Ma'ruf dalam jati dirinya sebagai seorang ulama dengan menggunakan sarung tidak ada perubahan di situ. Kemudian pak Jokowi bersama Kiai Ma'ruf mencerminkan ke Indonesiaan kita. Jadi dari warnanya saja kontras, yang di sini putih, yang di sana hitam," kata Hasto.
"Kemudian Pak Jokowi mencerminkan optimisme memandangnya menatap masa depan dengan percaya diri. Yang di sana menunduk. Itu dari fotonya," imbuhnya.
Wakil Ketua TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan, pakaian putih-putih yang dikenakan oleh Jokowi-KH Maruf menunjukkan kesucian dan kebaikan. Adapun peci hitam yang dikenakan dinilai sebagai bagian dari kultur bangsa Indonesia.
Karding berharap profil Jokowi-KH Maruf Amin sebagai pemimpin baik dan elegan tecermin dari foto tersebut. Dia menyebut foto itu telah didaftarkan ke KPU hari ini.
Foto tampilan Jokowi-KH Maruf Amin yang akan dipasang untuk surat suara Pilpres 2019 kali pertama diunggah oleh anggota Dewan Pengarah TKN, Pramono Anung.
"Alhamdulillah foto ini yg akan digunakan pasangan Capres dan Cawapres no 01 di kertas suara #tetapkerja #jokowibersamaulama," kicau Sekretaris Kabinet itu lewat akun twitternya, @pramonoanung.
Balas Sindiran
Kubu capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, melalui juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade membalas sindiran dari kubu Jokowi-KH Maruf Amin, Hasto Kristiyanto.
"Yang penting itu hati jangan hitam. Untuk apa baju putih tapi sebatas pencitraan, tapi sebatas... tapi hatinya hitam. Janji-janji manis, tapi tidak ditepati setelah berkuasa," kata Andre.
Andre memerinci hal-hal yang disebutnya hanyalah pencitraan dan janji-janji manis kubu Jokowi. Andre menyinggung soal mobil Esemka.
"Itu faktanya, mulai dari Esemka, mobil Esemka tuh bisa dijadiin monumen itu, monumen kebohongan namanya," sebut Andre.
Andre menegaskan tak ada yang salah dari setelan jas hitam yang dikenakan Prabowo-Sandi.
Namun, Andre tidak bisa menjawab saat ditanya apakah setelan jas hitam itu yang akan dipakai Prabowo-Sandi untuk foto di surat suara.
Ia menyebut foto Prabowo-Sandi berjas hitam adalah pakaian sementara yang dipakai di beragam alat kampanye paslon nomor urut 02 itu.
"Pak Prabowo nggak ada masalah pakai jas warna hitam, tapi hatinya tidak hitam, tidak membohongi rakyat. Mulai dengan mobil Esemka sampai sekarang nggak jelas juntrungannya. Tidak ada masalah jas Pak Prabowo dan Bang Sandi hitam,"
"Yang penting hatinya tidak menipu rakyat seperti jagoannya Mas Hasto. Kalau Pak Prabowo jadi presiden, saya usulkan bikin monumen antikebohongan, mobil Esemka monumennya supaya jadi catatan bagi rakyat, jangan bohong," imbuhnya.[Surya.co.id
Komentar

Tampilkan

Terkini