ACEH TIMUR - M. Ali (50), warga Dusun Istirahat, Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, harus menahan sakit dan lebih banyak berbaring di tempat tidur. Itu dikarenakan penyakit liver yang dideritanya sudah tiga bulan berjalan sudah mencapai stadium empat.
Saat didatangi awak media di kediamannya, Rabu (26/06/2019), kondisi perutnya terlihat membesar. Dia sudah tidak kuasa lagi untuk berjalan kemana-mana, apalagi mengais rezeki untuk memenuhi nafkah keluarganya.
Kondisi ekonomi keluarga yang sulit, menyebabkan M. Ali tak mampu membiayai pengobatannya di rumah sakit. Ia hanya pasrah mengharapkan uluran tangan dari masyarakat yang ingin membantu biaya perawatan.
Didampingi oleh kepala pemuda setempat M. Yahya, putri M. Ali mengatakan ayahnya baru saja pulang tiga hari dari Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) di Banda Aceh.
"Ayah minta pulang karena terkendala biaya dan kebutuhan sehari-hari sewaktu di sana," ujar Anisa (20), kepada wartawan.
Anisa menjelaskan bahwasanya sejak ayahnya sakit belum pernah dapat bantuan baik itu dari pemerintah kabupaten dan kecamatan.
"Cuma warga sekitar yang membantu ala kadar. Untuk kebutuhan sehari-hari saya bekerja di sebuah warung kopi dengan upah per hari Rp 20 ribu," terangnya.
"Sedangkan abang saya pun kerja tidak menentu," ungkap Anisa dengan mata berkaca-kaca.
Sementara M. Yahya, dalam kesempatan itu mengatakan sebenarnya upaya pengobatan sudah pernah dilakukan semampunya.
"M. Ali sudah berupaya berobat ke berbagai kampung, namun usaha penyembuhan penyakit medis tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa," sebut M. Yahya.
Dikatakannya, M. Ali melakukan pengobatan dengan cara demikian karena untuk berobat secara medis dirinya tidak mampu secara ekonomi.
Kata Yahya, M. Ali sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah, kecamatan, serta aparatur gampong dan dermawan.
Dijelaskannya, selain untuk berobat, ia juga sangat memerlukan biaya untuk kebutuhan keluarganya. Saat ini, dia masih menanggung biaya hidup dua orang anaknya.
"M. Ali sangat membutuhkan uluran tangan masyarakat yang ingin meringankan beban biaya hidup dan biaya berobat. Terima kasih kepada awak media yang telah bersedia datang dan membantu kami," ujar Yahya mewakili keluarga M. Ali.[Dedi/Red]