-->




Polres Gelar Silaturrahmi Bersama Tokoh Agama Abdya 

30 Oktober, 2019, 16.56 WIB Last Updated 2019-10-30T09:56:51Z
ABDYA - Sat Binmas Polres Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar silaturrahmi dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, OKP, mahasiswa, ormas, partai politik, dan unsur forkopimkab Abdya. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan pasca pilpers 17 April 2019. Kegaiatan silaturrahmi yang dibungkus dalam bentuk diskusi dan kopi morning tersebut, mengangkat tema "dengan silaturrahmi mari bersama mempererat persatuan dan kesatuan bangsa".

Acara tersebut berlangsung sekira pukul 08:00 WIB di Caffee Nongkrong, Hotel Grand Louser, Blangpidie, Rabu (30/10/2019). Pada kesempatan itu, Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK mengatakan, meskipun proses pemilu sudah selesai dilakukan, namun masih juga menyisakan berbagai macam persoalan dikalangan masyarakat. 

“Meskipun proses pemilu sudah selesai, dan kita sudah memiliki wakil rakyat mulai dari daerah hingga pusat, dan kita juga sudah memiliki Presiden dari hasil pemilu, namun masih ada juga menyisakan berbagai macam persoalan, bahkan ada juga dikalangan masyarakat kita yang belum bisa move on dari proses pemilu tersebut,” ungkap Kapolres. 

Oleh sebab itu, Ia mengajak seluruh komponen masyarakat agar sama-sama mempererat silaturrahmi, persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan bangsa karena proses pesta rakyat sudah selesai dilakukan berkat kerja sama seluruh komponen masyarakat. 
Ia juga mengimbau agar para tokoh masyarakat, tokoh agama, OKP, mahasiswa dan partai politik harus mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terjadinya perpecahan dikalangan masyarakat. 

"Saya mengajak kita semua yang hadir disini untuk menyampaikan pesan-pesan persatuan dan kesatuan bangsa agar masyarkat kita terhindari dari sipat iri, dengki, dendam dan fitnah. Sebab, sudah saatnya kita membangun negeri tanpa adanya perpecahan,” ujarnya.

Selain itu, kata Kapolres, persoalan yang sedang menjadi trending topik di negera Indonesia adalah terkait radikalisme. Kemudian, katanya, yang menjadi masalah besar lagi adalah masalah angka kemiskinan yang masih tinggi dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih belum merata. 

"Disini juga perlu saya sampaikan, terminologi radikalisme ini adalah sebauah pemahaman seseorang atau sekelompok orang yang ingin mencapai tujuan yang namun dalam mencapai tujuan itu dia membolehkan menggunakan kekerasan,” kata Kapolres.

Makna menggunkan kekerasan tersebut, jelas Kapolres, bisa jadi dalam bentuk verbal maupun dilakukan dalam bentuk aktual yang langsung dilakukan dilapangan, baik berupa menebarkan kebencian maupun yang bersifat berbagai ancaman. 

"Biasanya pelaku kekerasan dan radikalisme ini, dia berkamuflase, ketika melakukan tindakan dan kekerasan mengatas namakan agama, ada juga yang sedikit-dikit mengkafirkan saudara-saudara yang seiman. Tentunya melalui diskusi pada pagi ini saya berharap kita semua mampu memberikan pencerdasan agar masyarakat kita di Abdya ini tetap hidup harmonis dan terhindari dari perpecahan,” pesan Kapolres.

Hadir dalam acara tersebut, Sekda Abdya, Drs. Thamrin, ketua DPRK Abdya, Nurdianto beserta anggota, perwakilan Kodim 0110/Abdya, perwakilan Kejari Abdya, Kakankemenag Abdya, Dr. M. Iqbal, mantan ketua DPRK Abdya, Zaman Akli serta para tamu undangan lainnya.[Adi S]
Komentar

Tampilkan

Terkini