LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Memilih sosok yang tepat untuk memimpin Aceh di masa transisi mulai juli 2022 hingga 2024 silam bukanlah perkara mudah. Sosok Pj Gubernur yang diamanahkan tentunya harus tepat demi masa depan Aceh.
"Kebijaksanaan Presiden untuk menunjuk Pj Gubernur Aceh yang tepat dikala Aceh dalam kondisi yang memprihatinkan saat ini sangatlah dirindukan rakyat Aceh. Apalagi Aceh merupakan kampung halaman kedua bagi Pak Presiden," ungkap Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA) Muhammad Hasbar Kuba kepada media, Rabu (19/01/2022).
Hasbar menjelaskan Pj Gubernur Aceh yang ditunjuk hendaknya memahami karakter masyarakat Aceh dan merupakan orang Aceh yang kesehariannya (day to day) merasakan denyut nadi Aceh.
"Sosok Pj Gubernur Aceh yang ideal itu orang lapangan yang siap berada di lingkungan masyakarat dalam situasi apapun serta memiliki kemampuan dalam mengelola konflik. Dengan keseharian berada di tengah-tengah masyarakat dan memahami karakter masyarakat Aceh sehingga dapat mengelola potensi konflik di Aceh yang notabenenya daerah pasca konflik," jelasnya.
Menurut Hasbar, kendatipun ada calon gubernur yang orang Aceh namun tidak merasakan hari-harinya di Aceh maka akan relatif sulit juga memimpin Aceh dan diamanahkan sebagai Pj. Gubernur, walaupun memiliki kedekatan dengan pejabat tertentu di pusat, belum tentu bisa dekat dan memahami rakyat.
"Bukan saatnya lagi untuk menunjuk Pj Gubernur atas dasar kedekatan dengan mendagri dan bukan orang yang hanya tau management pemerintahan diatas kertas," tegasnya.
Selain itu, lanjut Hasbar, tentunya bersih dari persoalan korupsi. "Penyakit korupsi ini sudah sangat memprihatinkan, hal ini harus menjadi perhatian khusus tentunya," lanjut Hasbar.
Hal yang kalah penting, kata Hasbar adalah sosok yang memiliki jiwa humanis, taat beragama dan dekat dengan ulama.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Masyarakat Aceh sangat berharap Pj Gubernur Aceh ke depan adalah sosok yang komitmen dalam memerangi kemiskinan, korupsi dan ketertinggalan. Apalagi 3 persoalan ini sangat krusial di Aceh," bebernya.
Setelah mengamati dari sejumlah nama yang muncul, lanjut Hasbar, sosok Tgk Adli Abdullah yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Agraria dan Tata Ruang dinilai sangatlah tepat berdasarkan kriteria tersebut.
Dr. Adli, bukan hanya dekat dengan ulama bahkan beliau sendiri anak ulama dan memiliki pesantren yang santrinya bukan hanya berasal dari Aceh juga dari luar Aceh
"Maka Dr. Adli walaupun seorang akademisi dan birokrat di mata pemuda dan mahasiswa serta masyarakat sipil, di kalangan pesantren di Aceh beliau juga sangat dekat dan lebih dikenal dengan sebutan Tgk Adli," jelas Hasbar.
Bicara konflik, memang sejak masa konflik beliau merasakan dan tentunya paham tentang kondisi tersebut di Aceh.
"Belum lagi ketika konflik antar ummat beragama di Aceh Singkil terjadi, dengan tangan dinginnya Tgk Adli mampu memberikan solusi-solusi untuk penyelesaian yang bijak penuh toleransi," jelasnya.
Hasbar juga menyebutkan, sosok Tgk Adli yang pernah mengabdi di Panglima Laot Aceh juga menunjukkan beliau memahami persoalan sosial ekonomi masyarakat kecil dan mikro dari nelayan hingga petani.
"Sosok seperti Tgk Adli Abdullah ini selain memenuhi syarat juga sangat tepat untuk diberikan amanah sebagai Pj Gubernur Aceh. Pun demikian, keputusan dan kebijaksanaan sepenuhnya ada di tangan Pak Presiden untuk memutuskan dan menunjuk sosok yang tepat. Sebagai pemimpin yang lernah tinggal di Aceh, Pak Presiden pasti sangat memahami sosok yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Aceh," tutup Hasbar.[*/Red]
